Perubahan Nama Toserba ke Swalayan
Al-Amien Prenduan, TMI – “Baru namanya sekarang, bukan toserba, melainkan swalayan!” Terang Ust. H. A. Tijani Syadzili dalam sambutannya saat meresmikan swalayan baru, sebagai salah satu pusat perbelanjaan santri yang sekaligus persembahan memperingati setengah abad Ma’had TMI Al-Amien Prenduan.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa, walaupun swalayan baru ini merupakan pengembangan dari toserba yang lama, tetapi barang-barang dan kebutuhan yang tersedia serta fasilitas ruang belanja yang ada kini jauh lebih lengkap dari yang ada di toserba lama.
Baca Juga: Pimpinan Resmikan Lapangan Futsal TMI Al-Amien Prenduan
Menyediakan Berbagai Kebutuhan Santri
Swalayan baru yang diresmikan pada jumat (07/01) pagi ini, berlokasi di kompleks masjid bagian selatan berdampingan dengan gedung TMI Book Store, menyediakan beragam kebutuhan santri mulai dari perlengkapan harian hingga kebutuhan pangan, serta dilengkapi dengan berbagai produk unggulan pondok seperti roti, mie dan air mineral Bariklana, pakaian olahraga santri, hingga perlengkapan pakaian dengan desain yang cukup sederhana dan bertuliskan slogan-slogan kepondokan.
Acara peresmian diakhiri dengan pembacaan do’a dan pengguntingan pita, serta dihadiri langsung oleh KH. Dr. Ghozi Mubarok selaku Pengasuh Ma’had TMI Al-Amien Prenduan bersama manajer unit-unit usaha Ma’had TMI, Ust. H. Nurhasan Wahyudi, Lc., beserta jajaran guru ma’had yang kini telah berumur 50 tahun itu.
Unit Usaha yang Bergerak di Bidang Ekonomi dan Sarana
“Ust. Nurhasan sudah bekerja keras untuk menyediakan bermacam-mcam kebutuhan kalian. Jika antum melihat barang yang tersedia kurang sesuai dengan yang dibutuhkan, kalian bisa melaporkannya langsung kepada penanggung jawab ini, atau menuliskannya di kertas lalu disampaikan melalui kotak saran yang akan kami sediakan di depan pintu masuk swalayan ini,” tutur Mudir ‘Aam dalam kesempatan tersebut.
Baca Juga: Rayakan Milad Setengah Abad, TMI Gelar Turnamen Futsal Antar Santri
Ust. Tijani mengapresiasi pencapaian baru divisi unit usaha ini. Beliau berharap, agar para santri bisa berbelanja dengan nyaman di swalayan yang baru ini.
“Soal harga, insyaAllah bersaing dengan yang di luar. Bisa lebih murah, bisa sama, atau mungkin kalian temukan ada beberapa jenis barang yang mungkin di atas harga di luar. Walaupun demikian, ini pesan murobbi, semuanya berbelanja di unit usaha kita yang baru ini demi kesejahteraan pondok dan para santri semua,” tutur beliau, mengakhiri sambutannya. (Az)
untuk mie yg dimaksud mie olahan rumah tangga apa mie instan?
smg dg terbukanya swalayan baru ini semakin memudahkan santri untuk memperoleh/membeli kebutuhan sehari-hari (sabun, sampo, sandal dll)
mgk juga sdh waktunya unit2 usaha di dalam pondok untuk bisa menerima sales dari luar agar semakin lengkap dan mudah dalam mencari barang2 yg dibutuhkan santri (tetap dg prokes)
ALUMNI PERDANA TMI AL-AMIEN
PRENDUAN MADURA 71 – 77
============================
1. KH.Hasan Basrie Mansur Alcaff.
2. KH Zainullah Rais ( (alm).
3. KH.Khairi Husni.
4. KH.Marzuqi Makruf.
5. KH. Fathie Thahir.
6. KH. Mahmad Aini.
7. KH. Fadli Patrah.
8. KH. Syarqawi dhafir.
9. KH. Syarqawi syubli.
10.K. Zar’an majid (alm)
11.KH.Fathurrahman sabran.
1. Prenduan sumenep
2. Talang pamekasan
3. Pragaan sumenep
4. Palongan kapedi sumenep
5. Prenduan sumenep
6. Prenduan sumenep
7. Prenduan sumenep
8. prenduan sumenep
9. Prenduan sumenep
10.Prenduan sumenep
11.Bondowoso jatim
Pada dasarnya Mie ini sama saja dengan mie yang diproduksi oleh pabrik Mie diluar sana. Namun yang istimewa dari Mie Bariklana ini adalah Mie dengan berbagai varian rasa yang terbuat dari bahan pewarna alami dan Mie yang awet hingga 2 bulan bahkan lebih tanpa adanya bahan pengawet. Jadi, Mie Bariklana ini tidak perlu diragukan lagi dari segi kesehatannya. Varian rasa yang terkandung pada mie juga terbuat dari sayuran dan buah. Jika berwarna hijau, maka terbuat dari pewarna alami sayur Sawi. Jika berwarna merah keunguan, maka terbuat dari pewarna alami buah Naga. Jika berwarna Orange, maka terbuat dari bahan alami sayur Wortel dan jika berwarna kuning, maka varian rasa tersebut adalah original.
Pingback: Café Santri, Media Bersiwarausaha dan Pengembangan Kreatifitas | TMI Al-Amien Prenduan