Al-Amien Prenduan, TMITMI Al-Amien Prenduan dibawah tanggung jawab MPO putra dan putri sukses gelar Diklat Kepemimpinan Kelompok Santri/wati (KKS) pagi ini, Jumat (10/05). Diklat tersebut dilaksanakan terpisah yang mana putri bertempat di GESERNA dan putra di Gedung Auditorium.

Baik di putra maupun di putri, diklat ini dibuka resmi oleh masing-masing Mudir Ma’had, yaitu, Ust. H. Abdul Qodir Jailani, M.Pd., dan Ust. H. A. Tijani Syadzili, Lc. Setelahnya, diklat dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu pada jam 07.00-08.30 WIB, dan 08.30-09.30 WIB.

Baca Juga: Pengarahan Program Ceramah Agama, Mudir ‘Aam Harap Santri Nihaie Tiru Sosok Ini

Diklat ini dikhususkan bagi para santri/wati yang terpilih untuk menjabat sebagai ketua dan wakil dari kelompok-kelompok santriwati. Tujuh kelompok santri/wati yang diikutsertakan dalam KKS ini meliputi ketua dan wakil ketua; kamar, kelas, konsulat, dapur, muhadloroh, dan KOMPIL B, serta dinatrian untuk putri dan pramuka untuk putra.

Jumlah keseluruhan santriwati yang hadir mencapai 478 santriwati dengan 239 santriwati sebagai ketua dan 239 santriwati sebagai wakil. Sedangkan jumlah peserta keseluruhan untuk putra mencapai 466 santri dengan rincian 233 ketua dan 233 wakil.

Terdapat beberapa perubahan pada Diklat KKS tahun ini. Salah satunya adalah pembagian tempat sesuai dengan jenis kelompok dengan pemateri yang berbeda, sedangkan sebelumnya dilaksanakan terpadu di tempat dengan pemateri yang sama.

“Ini merupakan langkah yang bagus dan efektif agar semuanya lebih terarah, dan juga kami tidak canggung bila mana ingin menyampaikan kendala atau meminta solusi dari problem yang sering terjadi,” ungkap Wardan Mardhian, peserta kelas V MIPA A asal Sumenep.

Hal itu dibenarkan oleh Ust. Moh. Iqbal Fairuzi selaku PO. Diklat KKS Putra tahun ini, menurutnya tujuan dari pembagian tersebut agar para perserta dengan pemateri lebih leluasa untuk berdiskusi. “Iya, memang tujuan dari pembagian ini untuk memberikan kesempatan antara peserta dan pemateri untuk mendiskusikan terkait masalah yang sering dihadapi para ketua dan wakil kelompok di lapangan,” jelasnya.

Adapun kendala pada Diklat KKS tahun ini terletak pada isi materi dari buku diklat KKS yang sudah terlalu lama tidak diperbarui, sehingga banyak kegiatan baru yang belum tercantum. Terkait hal ini, Usth. Aqila Husnul, selaku PO. Diklat KKS Putri menyarankan agar isi materi buku tersebut dapat di edit secepatnya oleh pihak berwenang.

Baca Juga: TMI Lantik 432 Calon Guru Pengabdian

Terlepas dari itu, panitia menerima laporan dari Bagian Toko Buku (BATOBU) bahwa buku Diklat KKS yang mereka jual telah diborong santriwati sejak dua hari sebelum acara. “Sebenarnya kita nggak menghimbau buat beli, sih. Mungkin mereka sudahbisa sadar diri,” Tutur Usth. Aqila.(Ptr/Elbi)