Al-Amien Prenduan, TMI Pengasuh TMI Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA., resmi membuka program praktik mengajar Amaliyah Tadries al-Namūdzajiyah (ATN) dan Amaliyah Tadries al-Ikhtibāriyah (ATI), di Gedung Serba Guna (GESERNA), Kamis (09/11). Program ATN-ATI merupakan salah satu agenda penting bagi santri kelas akhir. Sebab, melalui program ini, mereka akan dilatih kecakapan dalam mengajar.

Baca Juga: Dauroh Tadribiyah, Bekal Membina Santriwati Fasih Berbahasa Arab

Menurut Kiai Ghozi, semakin dekat seseorang dengan garis finish, maka akan semakin tumbuh dan bertambah semangatnya. “Seharusnya, semakin dekat ke garis finish, ke garis akhir, semakin bersungguh-sungguh kita,” ujar Putra KH. Muhammad Idris Djauhari itu.

Selain itu, Kiai Ghozi juga menyampaikan, bahwa santriwati kelas akhir harus bisa memberikan kesan yang baik bagi pondok dan adik-adik kelasnya. “Salah satu caranya, dengan berlatih menjadi pengajar yang baik,” lanjut Kiai yang berhasil menamatkan S1 di UIN Sunan Kalijaga tahun 2003 itu.

Karena itu diharapkan ATN-ATI dapat menjadi salah satu jalan bagi para santriwati untuk husnul khatimah, ketika lulus dari pondok ini,” papar putra sulung dari Kiai Idris Jauhari, itu di hadapan seluruh santriwati Nihai’e.

Berdasarkan informasi dari Panitia Penyelenggara Program Nihaie, penyelenggaraan program Amaliyah Tadries al-Namūdzajiyah (ATN) ini, akan berlangsung selama dua hari (Kamis dan Sabtu), pada jam pelajaran kedua dan keempat. Seluruh santriwati nihaie wajib mengikuti program ini, agar dapat mencontoh para pengajar yang menyampaikan materi di ATN. Harapannya, para santriwati nihaie dapat menerapkannya saat mereka mendapat giliran praktik mengajar saat ATI nanti.

Panitia Nihaie berharap para santriwati semangat dan sukses dalam melaksanakan kegiatan ATN-ATI. Mereka juga berharap agar para santriwati sa menjadi pengajar yang handal yang bisa memberikan contoh yang baik kepada para anggota. “Kita selalu berdoa yang terbaik, agar seluruh santriwati nihaie dapat lulus dengan husnul khotimah,” kata salah satu panitia nihaie yang tidak mau disebutkan namanya.

Tahun ini, empat santriwati nihaie yang terpilih untuk menjadi guru percontohan yaitu, Nabilatus Sholehah, santriwati kelas VI DIA-A asal Sampang, mengampu materi Siroh Nabawiyah. Selain itu, Ahdil Wafa’, santriwati kelas VI DIA-C asal Sampang, dipercaya mengampu materi Muthola’ah.

Untuk materi Bahasa Inggris, dipercayakan kepada Zakia Najwa, santriwati kelas VI MIPA-A asal Pamekasan. Terakhir, Maryam Sholihah, santriwati kelas VI DIA-A asal Pragaan, akan menyampaikan materi Nahwu.

Baca Juga: Usbu’ al-Lughah al-‘Arabiyah, Asah Kemampuan Bahasa Arab Santriwati

Salah satu peserta terpilih ATN, Ahdil Wafa menyatakan rasa syukurnya karena berkesempatan menjadi salah satu dari santriwati yang terpilih untuk pelaksanaan ATN. “Saya berharap nantinya bisa dan mampu memberikan contoh, bagaimana cara mengajar yang baik kepada teman-teman saya,” aku Ahdil Wafa’ di tengah-tengah mempersiapkan diri saat ATN.

Setelah ATN, para santriwati akan memasuki program Amaliyah Tadries al-Ikhtibāriyah (ATI). Program ini akan berlangsung selama satu minggu. Program ATI akan dilaksanakan di kelas-kelas, yang sudah ditentukan jadwalnya oleh bagian akademik. Program ini, akan dilaksanakan pada jam kedua dan kelima, yang kemudian dilanjutkan dengan kumpul bersama masing-masing musyrifah untuk melakukan evaluasi.(din)

One thought on “Buka ATN-ATI, Kiai Ghozi: Berikan Kesan Terbaik bagi Pondok

  1. Pingback: Resmi Dibuka, Mudir A’am Sebutkan Empat Aspek Penilaian Amaliyah at-Tadris |

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.