Al-Amien Prenduan, TMI – Tepat pukul 07.20 WIB rombongan Rihlah Tarbawiyyah Tanazzuhiyah TMI Putri Al-Amien Prenduan tiba di Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Putri, Mantingan Ngawi, Senin (05/02).

Baca Juga: Lepas Peserta RTT Putri, Mudir ‘Aam Harap Capai Tujuan dengan Baik

Salah satu agenda dari kunjungan pertama ini adalah pertemuan bersama Deputi Wakil Rektor Universitas Darussalam Guntur Dr. Asif Trisnani, Lc, M.A.

Pada kesempatan tersebut KH. Suyono Khatthab, M.Pd, selaku ketua rombongan Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah menyampaikan salam kepada keluarga pondok darussalam Gontor mewakili seluruh Keluarga Besar Al-Amien Prenduan. “Kami mengucapkan salam ta’dim terlebih dahulu dari keluarga besar Al-Amien pada keluarga pondok pesantren Darussalam Gontor; Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barakatuh,” tutur Kiai kelahiran Gili Raja tersebut.

Tak hanya itu Kiai Suyono juga menyampaikan tujuan dari kedatangan rombongan yang tak lain adalah untuk silaturahmi, tawasilu al-ilmi wa an-nasabi mengingat bahwa Masyayikh Al-Amien Prenduan merupakan Alumni dan menantu dari pimpinan Gontor (alm) KH. Imam Zarkasyi.

Beliau juga menyampaikan maaf atas keterlambatan rombongan serta ucapan terimakasih atas penerimaan Gontor pada rombongan Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah. “Kami mohon maaf atas keterlambatan serta kekurangan kami. Dan kami juga berterimakasih atas penerimaan Pondok pesantren Gontor pada rombongan kami.”

Tak sampai disitu acara tersebut pun dilanjutkan dengan pemberian materi dan nasehat dari Deputi Wakil Rektor Universitas Darussalam Gontor.

Dr. Asif menyampaikan ungkapan bahagia dan syukur nya atas kedatangan guru dan santri Al-Amien di UNIDA. Dalam nasehatnyaa beliau mengajak para santri untuk menentukan orientasi kedepan setelah menyelesaikan studi mereka di TMI Al-Amien Prenduan, mengingat bagaimana para almarhumin serta Masyayikh Pondok Pesantren Darussalam Gontor selalu menentukan orientasi pendidikan di Gontor.

“Para Kiai memikirkan dengan detail cara pendidikan serta konsep bangunan yg sesuai dengan putri. Jika pondok putra berorientasi untuk melahirkan para pemimpin umat maka putri berorientasi untuk melahirkan pendamping pemimpin itu sendiri.” Tutur Kiai Alumni Al-Azhar tersebut.

“Ukuran kesuksesan pendidikan putri adalah jika khirrijah itu diminati oleh pemimpin itu sendiri At- thoyyibin li at-thoyyibat.” imbunya.

 Tak lupa beliau juga mengingatkan para santriwati bahwa kelak mereka akan menjadi alumni maka meraka harus memiliki sabuk pengaman saat terjun ditengah-tengah masyarakat. “Sebelum anda menjadi alumni yang harus anda miliki adalah self belt (sabuk pengaman). Dan self belt itu adalah iman, nilai-nilai pesantren, nilai-nilai hidup dan filsafat di pesantren.”

Baca Juga: Mudir ‘Aam Lepas Keberangkatan Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah

Acara tersebut diakhiri dengan penyerahan cenderamata antar lembaga serta foto bersama para peserta, pendamping rihlah tarbawiyah tanazzuhiyah, serta beberapa civitas akademik UNIDA Gontor. (Sr)