Al-Amien Prenduan, TMI – Tahun ajaran baru resmi dibuka, Sabtu pagi (06/05) di depan gedung PUSPAGATRA. KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA., selaku Pengasuh TMI membuka secara resmi acara itu.

Dalam sambutannya, Kiai yang akrab disapa Kiai Ghozi itu, menekankan pentingnya bersyukur. “Jadi syukur itu para santri sekalian adalah pengikat dari nikmat yang kita punya. Bahkan dia jalan satu satunya bagi kita untuk memperoleh tambahan nikmat dari Allah SWT,” ujar Putra Alm. KH. Muhammad Idris Djauhari itu.

Baca Juga: RGL Tandai Dimulainya Tahun Ajaran Baru

Beliau mengungkapkan bahwa perilaku syukur yang tepat adalah perilaku yang mengundang tambahan nikmat. Pada para santri Kiai yang pernah menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga itu menyebutkan dua hal yang perlu dilakukan untuk menjadi orang yang bersyukur. Keduanya yaitu mencoba memperbaiki kesalahan di masa lalu, dan meningkatkan hal-hal baik yang yang telah dimiliki kemarin.

Alumnus UIN Syarif Hidayatullah itu juga menyatakan bahwa tahun ini, pondok melakukan perbaikan di beberapa bidang. Di antaranya yaitu pemaksimalan penyetoran SKIA, mengubah format ujian muroja’ah ammah, Pelaksanaan EBTA dalam dua gelombang, serta pembagian rapor sebanyak dua kali setahun. Selanjutnya acara ini diakhiri dengan doa yang dibacakan oleh Ust. H. Fahmi Yunus, M.Ud., Selaku Ketua Yayasan Al-Amien Prenduan.

Sementara itu, acara yang sama juga digelar di TMI Putri. Di sana acara dilaksanakan di GESERNA Al-Amien Prenduan, dan dibuka secara resmi oleh Anggota Majelis Kiai, KH. Moh. Fikri Husein, MA. Beliau memanggil santriwati dengan julukan Shohibatii karena mencontoh Rasulullah yang menjuluki murid-muridnya dengan julukan sahabat, bukan murid.

Yaa Shohibatii, hendaknya hati dan bibir kalian senantiasa melafadzkan istighfar, shalawat, serta dzikir-dzikir lainnya supaya diam kalian menjadi dzikrullah (mengingat Allah),” terang Pengasuh Ma’had IDIA itu. Menurut beliau, pribadi guru unggul itu bukan karena tugas dan kewajibannya, akan tetapi karena keikhlasannya dalam mendidik.

Baca Juga: Workshop Niha’ie Siapkan Santriwati Niha’ie Jadi Alumni Membanggakan

Sebagai contoh, ada wali kelas yang baik kepada muridnya, bisa jadi kebaikannya itu bukan karena wali kelas itu ikhlas melakukannya, akan tetapi hanya demi menjalankan tugas dan kewajiban. “Jadi, pribadi unggul seorang guru yang dimaksud adalah pribadi yang melakukan tugas dan kewajiban dengan ikhlas kepada siapa saja, dimanapun dan kapanpun, meskipun di luar kewajiban dan tugasnya,” dawuh Alumni TMI 1978 itu.

Di akhir kalamnya beliau berpesan kepada seluruh santriwati untuk berusaha menjadi pribadi yang unggul dengan cara saling tolong menolong dan ikhlas setiap saat. Dengan itu beliau berharap santriwati mendapat barokah dari apa yang telah mereka kerjakan. (Elbi/DinIT)

One thought on “Pembukaan Tahun Ajaran Baru, Pengasuh: Syukur Jadi Pengikat dan Penambah Nikmat

  1. Pingback: Laksanakan KKS, Mudir Ma'had TMI Putra: Ada 4 Sifat Seorang Pemimpin |

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.