Al-Amien Prenduan, TMI -Sabtu (25/02), P3N (Panitia Pelaksana Program Niha’ie) adakan Workshop Wawasan Kepemimpinan dan Keulamaan yang diikuti santri/wati kelas akhir TMI Al-Amien Prenduan. Dalam workshop kali ini menghadirkan KH. Samson Rahman, MA.

Baca Juga: Buka Ujian Tahriri, Pengasuh Sebutkan 3 Kriteria Sukses Ujian

Workshop yang dilaksanakan secara terpisah antara putra dan putri ini, merupakan bagian dari program santri kelas akhir sebelum nantinya resmi menjadi alumni TMI Al-Amien Prenduan. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yang berbeda, putra di Aula TMI Putra, sedangkan putri di Gedung Serba Guna (GESERNA).

Workshop ini lebih dulu dilaksanakan di Putra. Dimulai pukul 16.00 WIB, Kiai Samson langsung mengingatkan santri tentang krisis aqidah di zaman sekarang. Pembahasan itu mampu membangkitkan semangat para santri kelas akhir dalam menuntaskan pendidikan melalui berbagai motivasi dan cerita singkat mengenai pengalamannya.

“Sebagai santri harus bisa menjadi cahaya di tengah gelapnya aqidah. Selama aqidah dan akhlaq masih berdiri kokoh, maka suatu bangsa akan kokoh juga. Sebaliknya, jika aqidah dan akhlaq hancur, maka hancurlah suatu bangsa. Sebab, suatu bangsa dan moral naik dan jatuh bersamaan,” Ujar Kiai yang menyelesaikan studinya di Pakistan tersebut.

Lulusan TMI tahun 1987 itu juga menyampaikan, sebagai umat muslim yang merupakan umat paling mulia di antara umat lainnya, harus berani menunjukkan diri dengan penuh kebanggaan sebagai seorang muslim yang utuh, muslim yang soleh. Berani menjadi pemimpin umat yang benar-benar menerapkan al amru bil ma’ruf wa an nahyu ‘anil mungkar.

Tidak kalah seru dengan di Putra, Penerjemah buku fenomenal “La Tahzan” itu kembali memberikan motivasi kepada santriwati kelash akhir pada pukul 19:55 WIB di Gedung Serbaguna TMI Putri.

Penyampaian yang lugas menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab dengan lancar menerbitkan senyum santriwati karna kagum dengan sosoknya. Kisah beliau menjelajahi negeri luar turut diceritakan beserta motivasi dan segala do’a agar santriwati bisa mengikuti jejak beliau kelak, “I can do everything, all is possible for me. Cause I am is possible not I am is impossible,” Pesannya depan santriwati.

Baca Juga: Kafilah Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah TMI Putri Sambangi Pondok Daarul Ukhuwah Putri 1

Khusus untuk santriwati Kiai Samson berpesan, bahwa menjadi wanita yang anggun dan mempertahankan hijab sebagai ideologi bukan karena berada dipondok saja, namun ketika diluar harus tetap dipertahankan. “You will be attend saat kalian berada di luar pondok. Jangan menjadi seseorang yang banyak gaya, sebab mereka yang memiliki banyak gaya maka potensi dan dayanya akan diserap oleh gayanya,” tegas Pimpinan Ponpes Al-Qudwah lebak, banten tersebut.

Acara Workshop Wawasan Kepemimpinan dan Keulamaan berakhir pada pukul 21:30 WIB, setelah Kiai Samson menjawab beberapa pertanyaan santriwati. (Zv/Md)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.