Al-Amien Prenduan, TMI – “Semua waktu itu menentukan dan ditentukan. Semua waktumu, Nihai’e mu itu ditentukan dan menentukan.” Pesan pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Ahmad Fauzi Tidjani, M.A., Ph.D, dalam acara pembukaan Amaliyatut Tadris Namudzajiyah (ATN) wa al-Ikhtibariyah (ATI), Senin (21/11).

Program Niha’ie yang bertujuan untuk menumbuhkan serta mengasah jiwa pendidik dalam diri santriwati ini diikuti oleh 226 santriwati Niha’ie (kelas akhir).

Baca Juga: Siapkan Kader Guru, TMI Kembali Laksanakan Amaliyatut Tadris

Dalam pengantarnya, Pimpinan mengajak para santriwati untuk menyadari bahwa materi dalam pembelajaran adalah penting namun cara atau teori dalam menyampaikan materi tersebut lebih penting dari materi itu sendiri. “At-Toriqotu Ahammu Minal Maddah, teori memang akan lebih efektif, lebih praktis, lebih efisien ketimbang materi yang stagnan yang tidak dipraktekkan dengan teori aplikatif,” terangnya.

Kiyai kelahiran Makkah Al-Mukarromah tersebut, juga menegaskan bahwa disamping teori yang penting tersebut seorang pendidik harus memiliki Ruhul Mudarris. Dimana hal tersebut merupakan hal tertinggi yang dimiliki seorang pendidik dalam mendidik. Beliau juga mengingatkan bahwa santriwati memiliki peran yang besar dalam mencetak generasi-generasi dimasa depan, dimana mereka merupakan Madrasah bagi anak-anak mereka kelak.  

“Perbedaanmu dengan laki-laki adalah kamu ini memiliki Ruhul Mudarrisatul Ajyal. Kamu ini memiliki jiwa ruh untuk mencetak generasi-generasi bukan hanya satu dua orang, kalian adalah Madrasah!,” tegas Pimpinan di depan santriwati Niha’ie.

Tak hanya, Beliau juga menegaskan bahwa pendidikan di TMI Al-Amien Prenduan ini bukan berarti ingin mencetak semua santrinya agar berprofesi sebagai seorang guru, akan tetapi semua santri bebas untuk menentukan masa depan mereka, namun yang terpenting adalah bagaimana mereka selalu memiliki Ruhul Mudarris dalam setiap keaadaan mereka.

“Tarbiyatul Mu’allimat Al-Islamiyah bukan berarti nantinya harus berprofesi sebagai guru. Jangan nanti ketika kuliah berfikiran saya harus jurusan pendidikan misalnya, bukan! Yang dimaksud dengan Ruhul Mudarris disini adalah apapun nanti kalau kamu menjadi apapun wajib memiliki jiwa bahkan nyawa seorang Ustadzah,”pesan Pimpinan dengan penuh harap.

Baca Juga: Pembukaan Usbu’ul Lughah Al-‘Arobiyah 2022

Amaliyatut Tadris akan dilaksanakan selama 12 hari terhitung dari dibukanya secara resmi oleh Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, hingga 04 Desember mendatang. Acara ini merupakan bentuk nyata dari usaha pengembangan kemampuan mendidik santriwati guna mencetak calon alumni yang tak hanya cendikiawan namun juga mumpuni mendidik generasi masa depan. (Sr)

One thought on “Pembukaan Amaliyatut Tadris, Pimpinan; Seorang Pendidik Harus Memiliki ‘Ruhul Mudarris’

  1. Pingback: Diikuti 438 Santriwati, TMI Putri Laksanakan Kembali Diklat KKS | TMI Al-Amien Prenduan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.