Gebyar ISTAMA, Asah Kemampuan Santri Menjadi Kompetensi Tak Sekedar Ability

Al-Amien Prenduan, TMI- “Tidak semua kemampuan disebut kompetensi. Hanya kemampuan maksimal yang bisa disebut kompetensi sedangkan kemampuan yang minimal disebut dengan ability.” Pesan Mudir ‘Aam TMI, Ust. H. A. Tijani Syadzili, Lc, pada pembukaan Gebyar ISTAMA (GEMA) 2022, Selasa (01/02), di Mushalla Asma’ Lathifah, Komplek Ma’had TMI Putri.

Baca Juga: Mudir Ma’had TMI Putri Ajak Santriwati untuk Asah Kemampuan Berbahasa Inggris

Mudir ‘Aam menerangkan bahwa salah satu program yang serius dikembangkan oleh TMI saat ini adalah pembinaan Kompetensi Pilihan (kompil). “Kompil-kompil tersebut bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan para santriwati sehingga menjadi kompetensi yang berdasar pada pengetahuan dan keterampilan,” Terang ustad dengan satu cucu ini.

Tak hanya itu, Kiai yang sedang melanjutkan kuliah S2-nya di IAIN Madura ini juga menegaskan bahwa tujuan dari acara Gebyar ISTAMA ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para santri setelah mengikuti pembinaan kompil-kompil selama ini, guna menjadi bahan evaluasi kedepan sehingga santri TMI benar-benar memiliki kompetensi bukan sekedar ability (kemampuan).

Baca Juga: Mudir Marhalah: Fokus Belajar dan Siapkan Diri Hadapi Ujian Akhir Tahun

Gebyar ISTAMA tahun ini berbeda. Pasalnya, pada tahun-tahun sebelumnya pesertanya santriwati TMI saja, tapi tahun ini juga mengikutsertakan tiga lembaga di bawah naungan Al-Amien Prenduan. yakni; Santriwati dari Ma’had Tahfidz Putri, Ma’had IDIA Putri dan Ma’had Putri 1 Al-Amien Prenduan.

“Ada tiga jenis lomba yang akan diikuti oleh empat lembaga di antaranya lomba MTQ, Kaligrafi dan Ghina ‘Arobi, sedangkan khusus bagi santriwati TMI sendiri ada 13 lomba yang diselenggarakan antar Rayon,” tambah Kiai lulusan Umm al-Qura University Makkah tersebut.

Acara ini akan dilaksanakan selama enam hari, yakni 01 sampai dengan 07 Februari 2022. Gebyar ISTAMA merupakan bentuk nyata dari usaha pengembangan keterampilan para santriwati  guna mencetak calon kader ulama yang tak hanya cendikiawan namun juga mumpuni dalam berbagai keterampilan. (SR)