Al-Amien Prenduan, TMI-Minggu (06/02), menjadi momen bahagia bagi Fathurrozi Nuril Furqon. Guru pengabdian di TMI Al-Amien Prenduan ini masuk salah satu Daftar Pemenang Lomba Pentigraf tingkat Nasional, yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Ponorogo dalam rangka Mahrojan Ushuluddin 2022.

Dengan mengangkat judul “HP Baru”, cerpen tiga paragraf (pentigraf) yang mengisahkan tentang seorang ayah yang rela mencuri Handphone untuk anaknya yang belajar daring ini, berhasil mengantarkan pemuda kelahiran Sumenep 01 Agustus 2002 tersebut meraih Juara Tiga dalam ajang perlombaan yang dilaksanakan secara online tersebut. Karyanya sukses menyisihkan pesaingnya dari kampus-kampus negeri ternama lainnya dalam kegiatan yang baru ditutup itu.

Baca Juga: Juara Debat se-Asean, Ponpes Al-Amien Prenduan Membuktikan Bahasa Arab Sebagai Mahkota Pondok

Di tengah kesibukannya sebagai guru pengabdian, tidak menyurutkan semangatnya untuk berkarya, khususnya di bidang tulis menulis. Sosok yang dikenal ulet dan tekun tersebut mengaku cukup senang dan kaget dengan apa yang diraihnya. Meskipun meraih juara tiga, setidaknya telah mengobati kekecewaan dia setelah beberapa kali gagal juara pada Lomba Pentigraf yang dia ikuti, “Sebelumnya saya sudah pernah ikut lomba pentigraf tapi gagal,” Jawabnya dengan tersipu malu.

Saat ditemui di ruang kerjanya, sosok yang akrab dipanggil “Ozy” ini mengaku sudah menekuni Pentigraf sejak 2019 lalu. Berawal dari pelatihan yang dia ikuti di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Sumenep, “Saat itu, yang mengisi adalah Dr. Tengsoe Tjahjono penggagas Pentigraf.”

Sejak saat itu, mahasiswa semester II program studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IDIA Prenduan ini mulai menekuni Pentigraf. Diakunya, hingga saat ini sudah menghasilkan puluhan karya pentigraf, “tapi baru dua kali yang diikutkan lomba, dan baru kali ini yang juara,” ungkapnya sambil senyum.

Saat diwawancari lebih lanjut, apa motivasinya mengikuti lomba yang dibuka pada 07 januari 2022 tersebut, Ustad yang juga aktif sebagai pembina SSA (Sanggar Sastra Al-Amien) ini mengaku berangkat dari rasa ‘iseng’. Awalnya dia mengaku bingung akan dikemanakan karya Pentigraf yang dia buat. Sebagai karya sastra yang cukup baru. Pasalnya, sampai saat ini belum ada media sastra dan media cetak yang memuat karya ”cerita pendek tiga paragraf” tersebut. “Pentigraf itu mau dikemanain, kecuali dijadikan buku. Karena tidak ada koran atau majalah yang menerima pentigraf,” ungkapnya dengan penuh kecewa.

Baca Juga: Santri TMI Juara 1 Lomba Kaligrafi Tingkat Nasional

Suatu ketika Ozy mendapat angin segar, dari salah satu pesan di grup WhatsApp tentang info Perlombaan Pentigraf dengan tema pendidikan. “Saya sudah buat Pentigraf dan sangat niat waktu itu, tapi karena ada biaya pendaftarannya saya hampir tidak mau ikut.” Kenangnya. Hingga dia mengaku sempat mencari pinjaman uang untuk biaya pendaftaran lomba, “Untungnya waktu itu ada temen saya yang bantuin, karena memang kondisinya malam, ya alhamdulillah saya langsung cuss daftar,” tutur dia.

Dia berharap, apa yang diraihnya bisa menjadi motivasi diri untuk terus berkarya, hingga terus mengembangkan diri dalam bidang tulis menulis. Dan harapan besarnya, apa yang dicapai saat ini bisa menjadi angin segar untuk santri untuk mengikuti jejaknya dalam bidang sastra. Terutama dari semangat dan keyakinannya “Setiap ikut lomba saya selalu yakin, dan selalu memang,” pungkasnya. (zn)

3 thoughts on “Berkat “HP Baru”, Pentigraf Karya Guru TMI Raih Juara 3 di UNIDA Gontor

  1. Pingback: Semarak Acara TMI Menulis Kembali Digelar Tahun Ini | TMI Al-Amien Prenduan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.