GAZA
Berawal dari rasa iri
Kemudian menjadi benci
Berawal dari ledakan kecil
Kemudian menjadi ledakan besar
Hancur lebur tulang belulang
Sebab bertahan karena sayang
Kotaku yang indah
Tanahku yang suci
Darahku menetes, tak lagi setetes
Semua hancur sebab rakusmu
Semua lebur sebab busukmu
Hidup dikelilingi bayang kematian
Di dalamnya berisi bangkai perjuangan
Kotaku yang indah
Tanahku yang suci
Kobaran api membeludak
Menghancurkanmu
Dan kelak
Ia akan telak. Ia akan mati
Sebab karma darimu
GURU GADIS
Seorang wanita cantik
Datang lewati pintu bercahaya
Datang dengan ceria
Dan membawa rasa gembira
Seorang wanita cantik
Manis, sabar dan semangat
Mengejakan huruf arab satu per satu
Antara alif dan nun terciptalah ana
Antara alif, nun dan ta lahirlah anta
Guru gadisku yang cantik
Jangan lupakan hadirku di sisimu
Meski susah dan luka
Kuhadirkan di hadapanmu
Guru gadisku yang cantik
Juangmu kubutuhkan
Perhatianmu kudambakan
Rindu waktu belajar
Meski kelas seramai pasar
TEMAN SEBANGKU
Tepat tanggal 27 ini
Dulu di bulan Juni
Usai sudah
Cerita kelas kita
Yang ramai menjadi sunyi
Lepas genggam kita
Tak bisa ditahan lagi
Mereka pergi berlayar
Menuju pulau ilmu
Pun aku, begitu
Perahu kita tampaknya kecil, kawan
Sabar dan tabah
Menjadi tali penahan
Ikhlas dan istikamah
Menjadi mesin pendayung
Lewati kisah yang beribu
Hadapi derita yang membiru
Ini kisah kita
Tercipta hanya untuk kita
RESAH JADI LUKA
Langit biru
Membuatku berharap
Akan hari yang cerah
Harapan, katanya
Mencipta luka atau bahagia
Malam hening
Memaksaku menemani
Meberi harapan baru
Untuk esok hari
Tibalah saat itu
Tepat di depan meja setoran
Aku duduk bersiap dan berharap
Bercampur resah pun gelisah
Tapi, sayang
Resah menjelma luka
Benar saja
Musnah sudah
Wisuda tak lagi
Bisa kubanggakan