Pesatnya perkembangan teknologi saat ini, sudah tidak dapat terbantahkan lagi. Perkembangan teknologi tersebut membuat manusia semakin hari semakin mudah melakukan sesuatu, terutama dalam hal bersosialisasi. Aktivitas sosial zaman sekarang jauh berbeda dengan dulu.

Teknologi telah “mendekatkan” yang jauh dan “menjauhkan” yang dekat, dalam artian yang sebenar-benarnya. Mayoritas masyarakat lebih memilih bertatap muka secara virtual daripada secara konkret. Hal ini menyebabkan timbulnya rasa malas pada masyarakat untuk berkunjung pada tetangga yang jarak rumahnya berdekatan. Sebaliknya, masyarakat akan lupa kepada lawan bicaranya yang dekat saking khusyuknya pada dunia maya.

Realitas tersebut dapat berdampak pada rusaknya moral manusia terhadap sesama. Hal demikian yang harus diminimalisir dalam kehidupan sosial. Karena, kehidupan dalam teknologi bukanlah sesuatu yang nyata. Satu-satunya yang nyata hanyalah kehidupan sosial itu sendiri.

Jauh sebelum itu, terdapat teknologi yang jauh lebih sederhana. Saking sederhananya, disebut teknologi pun tidak cocok. Kita sebut saja itu sebagai sarana. Sarana untuk berinteraksi sosial jarak jauh di era sebelum adanya handphone, ialah surat. Sedangkan sarana untuk menyebarkan berita ialah melalui surat kabar. Manusia menggunakan sarana-sarana tersebut dalam berbagai aspek, baik ekonomi, sosial, maupun politik. Akan tetapi, sarana tersebut telah tergantikan dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang yang menyebabkan sarana tersebut menjadi alternatif saja.

Secara garis besar, media sarana bisa dikelompokkan menjadi dua macam. Media cetak dan media digital. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Media digital sendiri memiliki kelemahan dalam segi penyiaran. Siapa yang berani menjamin bahwa berita di media digital dapat 100% terbukti benar?

Luasnya berita di media digital membuat pembaca mudah untuk dikelabui oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Oknum tersebut membuat situs-situs yang berisi berita-berita hoax. Bebasnya media digital dalam menerima situs baru membuat pengawasan menjadi minim. Para pembaca juga tidak cermat dalam mengolah berita yang telah dibaca. Sebaliknya, media cetak telah membuat pengawasan dari pusat terhadap berita-berita yang diberikan melalui media cetak. 

Pertanggung jawaban terhadap keaslian berita media cetak lebih terjamin. Sebagai contoh, koran. Berita di koran tidak dibuat asal-asalan. Informasi yang kita dapat dari koran diperoleh dari reporter khusus yang kemudian dikirim, diketik, dan dikelola secara khusus. Maka tidak dapat diragukan lagi keaslian berita dalam koran tersebut.

Kemungkinan besar media cetak akan hilang ditelan zaman, tapi ada kalanya media cetak akan tetap eksis di beberapa kalangan. Di saat media digital semakin canggih, media cetak tidak boleh dilupakan. Karena pada dasarnya, media digital tidak akan terwujud tanpa adanya media cetak, dan media cetak tidak akan dikenang tanpa adanya media digital. Keduanya harus berdampingan dalam mewujudkan kesejahteraan manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.