Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang melestarikan tradisi filantropi, Meskipun tidak semua pesantren dapat bertahan, sitem pesantren dan filantropi telah bertahan dan membudaya selama berabad-abad. Semangat filantropi itulah yang menjadi “modal sosial” penting sehingga pesantren memiliki fondasi kokoh untuk dapat bertahan dari satu masa ke masa berikutnya, serta mampu berakulturasi dengan perubahan masyarakat.

Tanpa adanya jiwa filantropi, suatu pesantren tidak akan berdiri. Semangat filantropi yang dibingkai dengan budaya ikhlas membuat pesantren mengakar kuat di tengah masyarakat, Filantropi dunia pesantren diwujudkan dengan partisipasi semua pihak dalam proses pengembangan pesantren secara “ikhlas” dan berkelanjutan. Hal inilah yang kemudian mendorong pesantren mewujudkan kemandirian, sehingga keberadaannya sangat dirasakan oleh masyarakat.

Menjadi Santri adalah previlege yang tidak semua orang dapat lakukan. Mereka dituntut untuk beradaptasi di lingkungan baru penuh kemandirian, yangmana dengan kemandirian itulah kepekaan alamiyah mereka terwujud, meliputi; santri cinta lingkungan, santri intelektual, dan santri bersosial atau santri filantropi. Dari banyaknya santri yang mempunyai latar belakang berbeda-beda mereka tetap kokoh dalam menjalin ukhuwah islamiyah yang merupakan salah satu dari panca jiwa santri (keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah Islamiyah, kebebasan).

Menyandang label santri bukanlah hal yang mudah, melainkan tanggung jawab yang harus di jaga agar tidak ternodai dengan hal-hal tercela, maka dari itu pondok pesantren mengonsep sedemikian rupa tradisi-tradisi santri dengan nilai-nilai kemasyarakatan.

Santri filantropi adalah kedermawanan, kemurahhatian, sehingga rela menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong. Contoh kecilnya adalah bulis, amil bi’ah, mudabbir, dll. Dengan kentalnya tradisi-tradisi seperti ini, secara tidak langsung akan menjadi kelaziman bagi mereka ketika bermasyarakat nanti. Tidak sedikit dari alumni-alumni yang sukses berkat tradisi-tradisi filantropi yang kemudian diimplemantasikan di masyarakat.

2 thoughts on “Tradisi Filantropi Santri

  1. Hikmah Wijayanti says:

    Semangat berkarya dan semoga kesuksesan selalu menyertai disetiap usahamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.