Ada pepatah arab yang berbunyi “adab diatas ilmu” yang sering kita dengar dan banyak tertulis sebagai slogan dan motto di beberapa lembaga Pendidikan, dan ini sangat relevan dengan kondisi para penuntut ilmu agar selalu ingat dan tidak lalai untuk menjaga sikap / etika/ adab pada guru-gurunya yang telah susah payah mengajarkan ilmu, baik saat masih dalam masa belajar atau sesudah menjadi pengajar. Dari dulu, sekarang hingga seterusnya.

Sedikit tentang adab, bahwa adab secara bahasa artinya menerapkan akhlak mulia. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan: adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari, 10/400). Dan Ibn Al-Qayyim menggambarkan bahwa adab berarti memperbaiki lisan dan cara penyampaian, memposisikannya pada situasi dan kondisi yang benar, memperbagus ungkapan ekspresinya, dan menjaganya dari kesalahan dan cacat/keliru” (Madarij As-Salikin, 2/368).

Saking pentingnya adab ini, maka banyak ulama yang menekankan kepada para muridnya untuk selalu mempelajari adab sebelum belajar ilmu, bahkan berapa banyak kyai dan guru yang berkata bahwa lebih baik mempunyai murid yang tidak pintar yang beradab daripada murid yang pintar tapi tidak beradab. Karena dengan adab yang dimiliki oleh murid bisa mengantarkannya memperoleh ilmu yang barokah dan bermanfaat. Hatta imam Malik berpesan kepada imam syafi’I ketika mau pulang ke rumahnya agar menyampaikan kepada ibunya bahwa dia pulang membawa adab dan ilmu. Imam Malik juga pernah berkata kepada seorang pemuda quraisy: belajarlah adab sebelum kamu belajar ilmu”, Bahkan Ibn Wahb berkata bahwa kami belajar adab dari imam Malik lebih banyak daripada ilmunya. Berkata ibn al-Mubarok: Mukhlad bin al-Husain berkata kepadaku: kami lebih membutuhkan belajar adab lebih banyak daripada ilmu yang banyak. Dan Syaikh Yusuf bin al-Husain juga berkata: dengan belajar adab/etika, maka kamu akan mudah memahami ilmu.  

Memang, ilmu itu penting untuk dipelajari, dan yang membedakan antara manusia dan binatang adalah akal atau ilmu, tapi di atas ilmu itu ada yang lebih penting yaitu adab atau akhlak. Karena ilmu walaupun bertambah banyak tapi tidak didasari dengan adab yang baik akan menjerumuskan manusia ke dalam perilaku binatang, atau bisa jadi lebih rendah derajatnya atau lebih sesat dari binatang. Berapa banyak terjadi pertikaian, peperangan, kesewenang-wenangan kekuasaan, kerusakan alam atau yang lainnya muncul terjadi justru karena didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi pada zaman saat ini. Karena itulah, yang paling dibutuhkan bagi peradaban manusia adalah adab atau akhlak budi pekerti. Ilmu memang sangat penting, tapi dasar pondasi berupa akhlak jelas lebih penting. Karena akhlak yang bisa menyelamatkan manusia dari sifat dan sikap serakah, zalim, kejam, angkuh, benci iri dengki, dan sifat-sifat tercela lainnya.

Maka dari itu wahai para murid, ingatlah bahwa orang yang ingin mendapatkan ilmu harus belajar memiliki adab terlebih dahulu, karena orang yang belajar tanpa memiliki adab, disebutkan tidak akan mendapatkan apa yang dicarinya. Dan hiasilah diri dengan adab ketika menuntut ilmu dan bersungguh-sungguhlah, karena kesungguhan menuntut ilmu termasuk adab diri sendiri dan adab kepada guru dalam belajar ilmu sehingga nantinya ilmu yang diterima menjadi bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan tanah airnya, dan itu ajaran yang selalu ditanamkan ke dalam jiwa murid.  خير الناس أحسنهم خلقا وأنفعهم للناس . wallaahu a’lam

One thought on “Hiasilah Diri dengan Adab

  1. Agus Achmad says:

    Sangat setuju mengapa kita harus mendahulukan adap baru ilmu krena orang berlimu blum tentu beradap namun orang beradap pasti berilmu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.