Setidaknya perkenalan saya dengan Sholawat Fatih dimulai sejak saya nyantri di TMI Al-Amien Prenduan, tepatnya ketika saya menjadi santri baru tahun 2002. Dari masa ke masa saya juga mengikuti Reuni Akbar yang juga pernah dihadiri oleh Wakil Presiden RI Hamzah Has. Mulai dari menjadi santri sampai sudah menjadi alumni, mulai dari seorang jomblo sampai bertitel Ayah dari tiga orang anak yakni dua anak perempuan dan satu anak laki-laki. Sunser 317 adalah julukan bagi Sunsavista 31 dan Sunvalery 17 tepatnya lulusan tahun 2006.

Reuni Akbar atau Milad ke-64 tahun Al-Amien Prenduan, saya masih berstatus pengantin baru dan ketika itu pula, istri sedang mengandung 4 bulan putri pertama. Kami sama-sama lulusan pesantren yakni Pesantren Al-Amien Prenduan dan Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo. Kala itu, banyak sekali pernak-pernik yang sangat menarik untuk dijadikan swafoto maka yang hadir Milad ke-64 sangat cocok hadir dengan keluarga tercinta sebab momentnya sangat puitik mengalahkan tempat-tempat tamasya.

Milad ke-70 tahun ini memang tak semenarik Milad ke-64 karena momentumnya tahun ini lebih banyak pada bagaimana menghadirkan acara daripada memegahkan tempat swafoto. Kehadiran peserta tahun ini, juga lebih banyak daripada Milad Pesantren sebelumnya. Berbagai angkatan hadir dengan tampilan berbeda. Ada lomba futsal perangkatan yang menurut saya bisa jadi salah satu cara, yang membuat Reuni Akbar tahun ini lebih banyak pesertanya ketimbang milad sebelumnya. Namun ada yang lebih membuat daya tariknya yakni adanya ijazah kubro tentang Sholawat Fatih.

Memang tak ada yang akan menyangkal jika Sholawat Fatih ya Al-Amien dan Al-Amien ya Sholawat Fatih karena hampir semua kegiatan yang ada di pondok ini dibuka dengan bacaan Sholawat Fatih. Namun memberikan ijazah Sholawat Fatih secara terang benderang, di acara resmi dan dihadiri ribuan peserta dari berbagai kalangan, dan berbagai status adalah peristiwa akbar yang hanya terjadi tahun ini.

Akhirnya Sholawat Fatih yang kerap menjadi nadi kehidupan pesantren, yang kerap dibaca di masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang tidak hanya menjadi Sholawat yang sekedar dibaca tetapi telah menjadi Sholawat yang memiliki sanad ijazah dalam pengamalannya. Bagi yang menekuni wirid atau amalan, suatu ijazah menjadi sangat penting karena ianya merupakan pintu utama dari segenap pintu yang ada. Maka Reuni tahun ini sejatinya tak hanya membawa ingatan yang bertabur kenangan, perangkatan, lintas angkatan melainkan kita dibekali sanad dalam mengamalkan Sholawat Fatih, sholawat yang begitu legendaris bagi tiap diri yang pernah memasuki Al-Amien Prenduan maupun yang sudah meleburkan diri di lembaga berjuluk Tanah Jauhari atau Pesantren Kubah Hijau.

2 thoughts on “Reuni Akbar dan Kejutan Sholawat Al-Fatih

  1. Ust. Suhairi, S.Th.I Al Hafidz says:

    Alhamdulillah.
    Barokallah.

    Jazakumullah Khoiron Katsiron Bijuhdikum Wahtimamikum Ustadz.

    Ust. Suhairi, S.Th.I Al Hafidz
    – Alumni MTA 2006
    – Alumni IDIA Al Amien 2010

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.