Tulisan ini saya tulis, setelah mendapat kiriman tulisan dari Kiai Samson Rahman, “Al-Amien: Pesta Terasa Belum Usai Catatan Alumni yang Tak Hadir Offline. Tulisan ini saya tulis sebagai santri yang hidup di Bumi Jauhari di dua generasi yang berbeda. Saya mulai nyantri di TMI tepat tahun 2000 (dan sampai sekarang masih aktif mengajar di TMI Al-Amien Prenduan). Pada awal saya mondok, kala itu, formasi para kiai di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan masih lengkap. Saat Apel Tahunan saya melihat Kiai Tidjani, Kiai Idris, Kiai Maktum, Kiai Musyhab, Kiai Asy’ari, Kiai Jamaluddin, Kiai Mahmad Aini, Kiai Abbasi dan kiai Al-Amien Prenduan. Bahkan dalam kepemimpinan dan keanggotaan Majlis Kiai di pondok pesantren Al-Amien Prenduan, silih berganti, saya masih asyik menikmati pergantian tersebut.

Namun pada tulisan ini, saya ingin mendeskripsikan tentang Resepsi Ulang Tahun Al-Amien dari Masa ke Masa. Sebagai salah satu pemerhati sejarah Al-Amien, saya hanya bisa mendeskripsikan bagaimana resepsi ulang tahun itu terjadi. Tanpa saya perlu menceritakan ketidaktahuan saya tentang bagaimana latarbelakang dan spirit filosofis dari masing-masing acara resepsi tersebut. Sebagai seseorang yang cinta akan sejarah, bahwa sejarah menyangkut peristiwa maupun waktu. Namun saya hanya akan menyajikan kegiatan ulang tahun tersebut secara periodisasi saja.

Saya mulai dari kesyukuran 7 tahun TMI pada tahun 1976. Pada Resepsi Kesyukuran dan wisuda perdana TMI yang dihadiri Ulama dan Pejabat se Madura. Acara kesyukuran tersebut dihadiri oleh Kiai Tidjani Djauhari. Selanjutnya pada Resepsi penutupan Acara Kesyukuran 45 tahun Pondok Pesantren Al-amien Prenduan (5 Januari 1997) dengan acara Peresmian Masjid Jami’ Al-Amien Prenduan, oleh Menteri Agama RI, H. Tarmidsi Thahir, Gubenur Jatim, Basofi Sudirman dan Pimpinan Pondok Modern Gontor Kiai Abdullah Syukri, MA. Pada acara penutupan itu pula, ada acara Deklarasi Pendirian Ikatan Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Amien (IKBAL) dengan ketuanya yang pertama Kiai Taufiqurrahman.

Pada Resepsi Kesyukuran Setengah Abad yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Bapak. Dr. H. Hamzah Haz, Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia. Pada acara resepsi 50 tahun Al-Amien tersebut juga dilaksanakan Peresmian Pusat Studi Islam Al-Amien Prenduan, MI dan MTs Unggulan serta peresmian Gedung Asrama Putri “Maria Qibtiyah”.

Acara Resepsi Kesyukuran 64 Tahun pada tahun 2016, dihadiri oleh Menteri Agama RI, KH. Lukman Hakim Saifuddin. Turut hadir juga KH. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan dan Pengasuh Pondok  Pesantren Darus Salam Gontor Ponorogo. Turut hadir juga KH. A. Busyro  Karim, M. Si, Bupati Sumenep. Pada Resepsi 70 Tahun Al-Amien Prenduan, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal (yang ceramahnya disampaikan menggunakan video). Di samping itu, juga dihadiri oleh Kiai Abu Bakar Baasyir dan pembacaan puisi 70 Tahun Al-Amien oleh Penyair Nasional, D. Zawawi Imron. Pada Resepsi 70 Tahun saat ini, saya melihat yang berbeda. Yang paling membanggakan dan terharu dari acara resepsi saat ini, sepertinya memang para kiai Al-Amien Prenduan saat ini benar-benar ingin menuansakan acara  Kesyukuran 70 tahun bahwa ini adalah ulang tahun bagi para alumni Al-Amien Prenduan. Kebersamaan dan persaudaraan nampak pada acara saat ini, alumni lintas lembaga hadir di lapangan pondok pesantren Al-Amien Prenduan, baik dari alumni Pondok Tegal, alumni Pondok Putri 1, alumni TMI, alumni MTA, dan alumni IDIA. Bahkan nampak tidak hanya yang lulus yang hadir, para abituren pun, tidak sedikit yang ikut hadir. Lintas angkatan mereka tersenyum saat berpapasan di bumi Jauhari. Jumlah yang hadir secara offline cukup besar, lebih 10 ribu. Angka paling tinggi dari resepsi-resepsi sebelumnya. Ini akan menjadi startingpoint untuk acara kesyukuran ulang tahun Al-Amien Prenduan selanjutnya. Para alumni akan datang kembali ke pondok, setidaknya saat acara reuni akbar dan resepsi ulang tahun Al-Amien berikutnya, mereka tidak mau menjadi “SANTRI YANG HILANG.”

One thought on “Refleksi Resepsi Ulang Tahun Al-Amien dari Masa ke Masa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.