Sebelum membahas pokok masalah di atas, perlu diingat bahwa semua pekerjaan harus dimulai dengan meluruskan niat, yaitu niat beribadah dan mengharap ridla Allah.

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

(QS. al-An’am Ayat 162)

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Diriwayatkan oleh al-Bukhari (1) dan Muslim (1907)

Memelihara lingkungan artinya menjaga kesucian, kebersihan, kerapian, keasrian dan ketertiban lingkungan sehingga enak dipandang mata. Secara pribadi, kesucian baik pakaian, tempat, badan dan makanan, harus didahulukan dari pada kebersihan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

(QS. Al-Baqarah Ayat 222)

Perlu kita sadari juga, bahwa tidak ada agama yang menaruh perhatian terhadap kebersihan sebesar agama Islam. Tetapi pada kenyataannya, yang benar-benar menjaga kebersihan justru bukan umat Islam melainkan Non-Muslim, terutama di Barat. Padahal, ada banyak sekali hadis yang menekankan bahwa menjaga kebersihan adalah bagian yang sangat penting dalam ajaran Islam, diantaranya:

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ , نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ , كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ , جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ , فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ

(HR. Tirmizi)

Hadis di atas memberikan hikmah bahwa salah satu ciri orang yang beriman adalah cinta kebersihan, bahwa surga adalah tempat bagi orang-orang yang bersih, dan bahwa Allah menyukai kebersihan sebagaimana juga menyukai kebaikan, kemuliaan dan kedermawanan.

Memelihara kebersihan dapat dimulai dari lingkungan yang kita tinggali sehari-hari, misalnya kamar/rayon, rumah, kelas, kamar mandi, masjid/mushalla, serta dari lingkungan yang sering kita lewati, misalnya kantor.

Beberapa cara yang bisa dilakukan agar lingkungan tetap bersih, asri dan rapi, antara lain dengan meletakkan sesuatu pada tempatnya dan merapikannya, membuang sampah pada tempatnya, memungut sampah yang berserakan, menjaganya agar selalu rapi dan bersih serta melakukan kesemuanya dengan penuh tanggung jawab.

Dalam beberapa teori, cara untuk memelihara kebersihan lingkungan biasanya dikenal dengan rumus 5R, yaitu Ringkas (membuang segala sesuatu yang tidak penting), Rapi (merapikan yang penting setelah membuang yang tidak penting), Resik (membersihkan lingkungan -menyapu, mengepel- setelah membuang dan merapikan yang tidak penting), Rawat (menjaga agar tidak ada kotoran yang disebabkan kelalaian manusia), Rajin (pempertahankan kebersihan yang sudah ada secara terus menerus). Konsep 5R ini juga bisa diterapakan pada pekerjaan-pekerjaan lain seperti pada kesekretariatan dan sebagainya. Di belahan dunia lain, juga muncul banyak sekali teori dan konsep mengenai pemeliharan lingkungan dan kebersihan. Sebut saja misalnya konsep KonMori dari Jepang. Konsep ini menekankan pada minimalisasi jumlah dan efisiensi fungsi barang. Penentuannya bergantung pada seberapa penting dan seberapa emosionalnya barang/benda tertentu bagi pemiliknya. Benda-benda yang tidak masuk dalam kategori tersebut, harus disingkirkan dan dikeluarkan.

One thought on “Kiat-kiat Memelihara Lingkungan dalam Islam

  1. Ust. Suhairi, S.Th.I Al Hafidz says:

    Subhanallah.
    Barokallah.

    Sangat Bagus Sekali Dan Menginspirasi.
    Terimakasih Bu Nyai.

    Semoga Panjenengan Sekeluarga Senantiasa Sehat Wal ‘Afiyat Serta Dalam Lindungan Dan Ridho Allah SWT. Amien Yaa Rabbal ‘Alamin.

    PP. Baron Nganjuk Jawa Timur
    1. Ust. Suhairi, S.Th.I Al Hafidz Alumni MTA 2006 M Dan IDIA 2010 M
    2. Usth. Riskiyatun, S.Th.I Alumni IDIA 2010 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.