Al-Amien Prenduan, TMI– Program Amaliyah Tadries Al-Iktibariyah (ATI) atau Ujian Praktik Mengajar untuk santri nihaie (kelas akhir) TMI Al-Amien Prenduan resmi dimulai, Sabtu (11/12). Untuk putra dibuka oleh Anggota Majelis Kiai, KH. Moh. Fikri Husain, M.A., sedangkan untuk putri dibuka oleh Pengasuh Ma’had TMI, Dr. KH. Ghozi Mubarok, M.A. Program ATI akan berlangsung selama enam hari, 11-16 Desember 2021.

Ketika membuka acara, Kiai Fikri menyampaikan bahwa program Amaliyah Tadries Al-Ikhtibariyah ini adalah salah satu upaya pondok menyiapkan calon alumni yang memiliki jiwa pendidik atau guru yang ideal. Untuk itu, beliau meminta kepada seluruh santri nihaie untuk menyiapkan diri sebaik mungkin sebelum praktik. “Al-I’dad wal isti’dad, Al-I’dad di situ mengingatkan segala hal yang berkenaan dengan materi, berkenaan tentang keadaan calon anggota kelasmu,” tegas beliau dalam sambutannya.

Lebih jauh, Kiai Fikri menegaskan bahwa lewat program ATI ini diharapkan para santri nihaie betul-betul memanfaatkan untuk belajar. Dengan mengajar seseorang dituntut untuk menguasai secara mendalam materi yang diajarkan. Termasuk dengan membaca berbagai referensi lain untuk memperdalam pemahaman tentang materi yang akan diajarkan. “Cara terbaik belajar adalah mengajar ‘at-ta’lim huwa khoiru turuqi at-ta’allum‘. Untuk itu, jadikan program Amaliyah Tadries sebagai cara terbaik untuk belajar,” pesannya.

Menurut Ketua Panitia Ujian, Ust. Suhaimi Zuhri, seluruh santri Niha’ie akan mengikuti ujian praktik mengajar secara langsung di kelas-kelas, dengan dinilai Musyrif dan anggota kelompok niha’ie masing-masing. Di putra ada 18 kelompok, sedangkan di putri ada 20 kelompok.

“Setiap hari akan tampil dua orang santri nihaie dari setiap kelompok untuk melaksanakan ujian mengajar, yakni pada jam kedua dan kelima. Ujian mengajar dilaksanakan selama 40 menit. Selama ujian berlangsung, santri nihaie yang tampil diawasi oleh musyrif nihaie dan kawan-kawannya. Mereka sekaligus sebagai naqid. Usai ujian dilakukan proses evaluasi yang dipimpin oleh musyrif nihaie masing-masing,” jelasnya.

Ust. Suhaimi juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Ujian Amaliyah Tadries dimulai dengan beberapa tahapan persiapan. Diawali dengan pengarahan program, penulisan i’dad tadries, pemeriksaan i’dad oleh guru master, penulisan ulang i’dad yang sudah diperiksa, latihan mandiri. “Ujian Amaliyah ini adalah puncak dari persiapan yang sudah dilakukan oleh setiap santri nihaie,” tegasnya. “

Pelaksanaan program ini diakhiri dengan pengumuman santri yang lulus dan belum lulus yang akan diumumkan satu hari setelah pelaksanaan ATI tuntas. Bagi santri nihaie yang belum lulus diberi kesempatan untuk mengulang kembali pada minggu berikutnya. (Zy/Zn)

One thought on “Amaliyah Tadris Ikhtibariyah, Upaya Menyiapkan Santri Berjiwa Guru

  1. Pingback: Pembukaan Ujian Praktik Mengajar (Amaliyah Tadris) di TMI Al-Amien Prenduan - Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.