TMI – Pembukaan acara Kampanye Anti Sampah (KAS) di lingkungan Ma’had TMI telah digelar pada jumat malam lalu (29/01) dan dibuka langsung oleh KH. Dr. Ghozi, selaku pengsuh Ma’had TMI. Program yang termasuk terobosan baru di lingkungan Ma’had TMI itu dikomando langsung oleh salah satu anggota Majelis Permusyawaratan Organtri (MPO), Ust. Abd. Basith.
Tujuan utama dilaksanakannya program ini adalah untuk mengelola sampah-sampah di lingkungan TMI dengan cara yang lebih professional dan efektif, selain sebagai bagian dari media pelekat santri terhadap salah satu kegiatan positif yang paling dicintai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, yaitu kebersihan.
“Kita ini berhadapan dengan sebuah fenomena bahwa, agama kita betul-betul mengajarkan kebersihan hingga tingkat yang paling mendasar, tetapi justru yang mempraktekkannya itu adalah orang-orang non-muslim.” Tutur beliau dilanjutkan dengan pemaparan beberapa kisah gemilang tentang para sahabat di zaman Rasulullah, kisah-kisah peradaban di abad 20, hingga riset-riset terbaru yang terkait perilaku hidup bersih negara-negara di berbagai belahan dunia.
“Tentu maksud saya mengisahkan hal demikian, bukan bermaksud ingin membuat kita silau terhadap negara barat yang non muslim itu. Karena pertama, sehebat apapun negara itu, kalau di dalamnya tidak didirikan sholat, tetap akan lebih baik negara yang di dalamnya didirikan sholat. Kedua, karena negara-negara barat itu, yang kita anggap hebat itu, mereka bisa maju karena mempraktekkan sesuatu yang kita punya. Hanya Islam yang mengajarkannya. Jangan silau terhadap mereka, karena islam-lah (satu-satunya agama) yang mengajarkan kebersihan dengan sedetail-sedetail-nya” tegas beliau disambut antusias hadirin.
Direncanakan, TMI ke depan akan mencoba melahirkan kembali terobosan-terobosan baru terkait pengelolaah sampah di lingkungan ma’had ini, yang secara bertahap akan mulai diaplikasikan melalui program khusus pasca pagelaran acara Kamanye Anti Smpah (KAS) ini. Mulai dari bank sampah, kota TMI, serta pembenahan-pembenahan lainnya yang akan terus berlanjut, demi mengatasi kebersihan di lingkungan pondok. (Az)