Pagi ini (Kamis, 30/08), TMI kembali mengadakan Rapat Guru Lengkap (RGL) yang dihadiri oleh hampir seluruh lapisan Asatidz yang menjadi tenaga pengajar dan pendidik di lembaga TMI, hingga Pengasuh Ma’had TMI sendiri, KH. Moh. Zainullah Rois, Lc. beserta direktur Ma’had TMI, Ust. H. A. Tijani Syadzili, Lc.

Dalam acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB itu, Pengasuh Ma’had TMI KH. Moh. Zainullah Rois, Lc. mendapat tugas sebagai pemberi sambutan sekaligus Fatwa dan Nasehat, sedangkan Ust. H. A. Tijani Syadzili, Lc. bertugas sebagai pembaca Petujuk Pelaksanaan (Juklak) Ujian Tahriri, yang In Sya Allah akan dibuka pada Sabtu mendatang (01/09).

Ust. H. A. Tijani Syadzili, Lc. sebagai yang bertugas menyampaikan pembacaan Juklak Ujian Tahriri tahun ini kembali mengingatkan, bahwa dalam sambutannya Almaghfurlah KH. Moh. Idris Jauhari mengatakan dalam Juklak yang beliau karang, bahwa kita harus selalu sadar bahwa fungsi dari diadakannya Ujian Tahriri ini merupakan salah satu alat pendidikan. Karena itu, segala hal yang berhungungan dengan ujian ini tidak boleh lepas dari konteks pendidikan itu sendiri. Dan ujian di TMI lebih berfungsi sebagai tes prestasi. Dengan tujuan utama, untuk mengetahui sejauh mana perkembangan santri dalam belajar selama satu MID ini, sehingga kita sebagai pendidik bisa menilai, sejauh mana pula usaha kita selama ini mendidik anak didik kita masing-masing. Tegas beliau dengan penuh khidmah, kemudian dipaparkanlah segala hal yang menjadi peraturan teknis dalam pelaksanaan Ujian Tahriri itu sendiri secara terperinci.

Sebelum acara tersebut diakhiri, yakni dengan penyerahan soal-soal yang sudah diterima dan siap diujikan, Pengasuh Ma’had TMI, KH. Moh. Zainullah Rois, Lc. maju sebagai yang bertugas memberi Sambutan dan Fatwa Nasihat, menegaskan bahwa apa yang kita lakukan ini sangat berarti, dan bernilai sangat tinggi. Karena itu semua merupakan bagian dari detik terciptanya seorang santri yang mundzirul qoum, yang mana selama ini tujuan tersebut sudah menjadi ‘misi’ dari berdirinya TMI di sini. Maka sudah menjadi kewajiban bagi mereka ynag memiliki posisi sebagai Wali Kelas untuk selalu setia membimbing peserta didiknya hingga 24 Jam, agar santri bisa terkontrol sampai sejauh mana keseriusannya dalam belajar. Hingga tidak menutup kemungkinan itu juga akan menjadi barometer akan suksesnya seorang Wali Kelas dalam membimbing anak didiknya. Ungkap Beliau mengundang antusias yang cukup signifikan.

Diakhiri dengan teriakan “Allahu Akbar!” yang sempat menggema hingga ke seluruh inci ruang Gedung Serba Guna (GASERNA), akhirnya RGL Ujian Tahriri MID Semester I ditutup dengan harapan bahwa ujian MID kali ini akan menjadi ujian pertama di tahun ajaran 1439-1440 H. yang berakhir dengan tuntas, tanpa halangan dan tentu husnul khotimah. Sama seperti yang lapisan guru-guru TMI harapkan sebelumnya. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.