
Mobil-mobil terbang berkeliaran di jembatan Paralayang, banyak benda canggih yang tidak biasa dijumpai. Ini adalah dunia tahun 2700, di mana teknologi berkembang pesat.
Pagi itu, matahari masih bersahabat. Di sebuah rumah bawah tanah, seorang anak muda terbangun. Histor Namanya. Ia adalah seorang ilmuan yang mempelajari “masa lalu”.
Alarm berbunyi, Histor terbangun. Ia bergegas menuju kamar mandi. Kasurnya yang berantakan dirapikan oleh sebuah mesin. Saat ia memasuki kamar mandi, setiap alat di sana segera bergerak. “Mandi otomatis-pun” terlaksana.
Setelah badannya segar, ia menuju ruang makan. Sarapan di sana telah tersaji, disediakan oleh mesin juga.
“Aku harus bergegas, proyek itu akan segera selesai.”
Setelah sarapan, ia menuju mobil terbangnya dan melesat menuju pusat kota yang bernama Aklahoma itu. Kota itu merupakan pusat dari segala aktivitas di dunia.
Histor telah sampai ke laboratoriumnya, dan di sanalah mesin yang berbentuk tabung besar berada. Itu adalah proyek terbarunya, proyek mesin waktu yang hampir selesai.
“Sedikit sentuhan dan ini akan sempurna.”
Histor mengambil sebuah mesin jam, dan memasukannya pada tempat yang telah ia buat dalam tabung tersebut. Ziiing, tabung itu bereaksi. Histor mencoba mengendalikannya, namun nahas beberapa mesin dan sistem tampak mengalami kendala.
Beberapa waktu Histor lalui untuk mesin tersebut. Sore telah tiba, matahari mulai enggan menampakkan cahaya. “Akhirnya, mesin ini dapat bekerja, meskipun aku hanya bisa melihat masa lalu, dan tak bisa berpindah masa.”
Ia pun segera mengaktifkan mesin tersebut dan memasukinya. Ia ingin melihat langsung bagaimana proses penciptaan bumi sampai masuk pada zamannya tahun 2700.
Ziiing, mesin itu bereaksi sekali lagi dan membawa Histor melihat “sejarah dunia”.
Alam semesta masih kosong, hanya banyak komet yang berkeliaran, bertabrakan dan mencipta planet-panet, salah satunya bumi. Sejarah terus berlanjut, membawa Histor menemui hewan-hewan peradaban, zaman-zaman purba, zaman manusia masih belum mengenal tulisan.
“Jadi seperti ini zaman saat manusia belum sempurna akalnya.” gumam Histor.
Sejarah terus berlanjut hingga zaman di mana manusia mulai berperang satu sama lain, memperebutkan wilayah dan kekuasaan. “Bagaimana bisa manusia membunuh satu sama lain?” Teriak Histor.
Manusia mulai mendirikan kekuasaan di wilayah masing-masing kerajaan, negara, serikat, dan lain sebagainya. Zaman itu perang mulai jarang terjadi, manusia mulai memperdalami pengetahuan-pengetahuan mereka, menciptakan teknologi-teknologi baru, seperti roda, bangunan kokoh, jalan raya, gedung-gedung, mobil darat, hingga senjata api. “Ini adalah zaman emas manusia, aku menyukai inovasi mereka, namun apa gunanya senjata itu?” Tanya Histor.
Dari senjata api tersebut mulai muncul senjata-senjata lain yang lebih ganas, seperti nuklir, misil antar benua, hingga atom. Pecahlah perang dunia satu dan dua, membuat dunia dibanjiri keganasan dan kekejaman antar sesamanya.
“Ini sungguh keterlaluan.”
Namun setelah perang itu berakhir, manusia kembali ke zaman emasnya, memulai perang dingin dan berlomba dalam menciptakan teknologi baru. Zaman mulai maju, banyak benda canggih mulai ditemukan dan diciptakan. “Bukanlah semua ini lebih canggih dari zamanku?” Histor bingung melihat apa yang tejadi.
Dan di situlah di tahun 2173, manusia kembali pada egonya. Kerusakan perang besar-besaran terjadi, perang yang belum pernah dilakukan selama lebih 400 tahun itu sekarang Meletus. Atom demi atom meledak, misil-misil berkeliaran di langit bumi, mulai meledakkan wilayah demi wilayah.
Beberapa negara akhirnya membuat perisai pelindung anti misil. Histor terdiam akan hal tersebut. Di zaman itu, terciptalah AI (Artificial Intelegence) atau kecerdasan buatan. AI atau robot-robot itu diciptakan dengan tujuan perang, dilengkapi dengan senjata-senjata mematikan. Mereka dikirim sebagai tantara untuk menyerang negara lain demi menekan hilangnya nyawa manusia. Bulan demi bulan, banyak robot AI yang saling membunuh. Hingga akhirnya di tahun 2175, robot-robot yang saling perang berhenti semua serentak satu dunia dan mereka pun mengarah pada satu tempat, tempat dengan produktivitas robot terbanyak. Mereka mulai menghancurkan bahkan membunuh manusia-manusia yang ada di sana.
“Musuh ditemukan, bunuh,” kata sebuah robot.
Mereka terus merengsek maju sampai ke pusat tempat tersebut. Di sanalah ada sebuah robot raksasa, sedang dalam proses pembuatan. Manusia yang ditemukan langsung dibunuh. Para robot itu pun berhenti dan membentuk formasi menghadap robot tersebut. Lantas, ada sebuah robot kecil keluar dari formasi, dan menuju robot raksasa tadi, ia menyadap sistem yang ada, lalu menyempurnakan robot raksasa itu, robot itu bernama “AI Human Form”, karena bentuknya yang menyerupai manusia, dengan tingkat kecerdasan yang melebihi manusia. “Manusia-manusia bajingan itu telah membuat kita saling membunuh sesama kita,” kata AHF ‘AI Human Form’ kita harus membunuh mereka, karena mereka adalah makhluk yang rakus!” perintah AHF.
Para robot yang ada disana sontak berbalik tubuh dan melaksanakan perintah yang diberi oleh AHF.
Dan di zaman itu, di tahun itu, perang skala besar antar manusia dan ciptaannya berlangsung.
Histor yang melihat itu tertegun, ia tak habis pikir, AI-AI yang diciptakan manusia bisa seperti itu.
Perang terus berlangsung, manusia yang terpecah belah akhirnya bersatu, namun mereka tetap tidak bisa melawan robot-robot itu, tahun demi tahun populasi manusia hanya menyisakan sedikit dan akhirnya sekelompok manusia terakhir memilih bersembunyi, demi kelangsungan hidup. Sedang para robot itu terus menginfasi bumi namun dalam sistem mereka, tak dilengkapi sistem menambang sumber daya langka yang menyebabkan robot mati daya, dan satu persatu mulai menghilang, hancur, atau berhenti bergerak, dan mulai hilang keberadaannya.
Pada tahun 2375, dua ratus tahun setelah perang itu, manusia mulai menampakkan dirinya, dan mendiskusikan masa depan mereka.
“Lebih baik kita membangun ulang apa yang ditinggalkan,” kata seorang pria.
“Kau ingin mengalami perang itu lagi? Hah!” Bentak seorang kakek.
Seseorang menaiki batu, dan ia pun berteriak.
“Dengarkan aku semuanya!” Ia adalah seorang pria berperawakan tegas dan berwibawa, ialah Oklahoma.
“Kita akan membangun bangsa kita sendiri, tidak ada perpecahan di antara kita, karena semua perang yang disebababkan kerakusan di atntara kita. Tidak apa kita memakai teknologoi namun jangan ciptakan senjatanya,” kata Oklahoma.
Semua orang yang mendengarnya lantas bertepuk tangan menyetujui dan disitulah dimulai peradaban “Oklahoma”, bangsa anti pecah yang dianutnya membawa manusia menuju zaman emasnya lagi hanya dalam kurun waktu 400 tahun, dan untuk menghargainya pusat kota dunia diberi nama Oklahoma.
“Jadi seperti itu, sejarah dunia, sungguh mengharukan.” Histor terharu dan memiliki semangat baru untuk membantu peradaban dengan temannya.
Ia pun keluar dari tabung waktu tersebut, ia berniat mencegah kehancuran umat manusia sekali lagi karena robot AI, karena di zamannya robot-robot mulai diciptakan juga. “Namun kenapa para manusia tidak tahu tentang sejarah ini?” Ia bertanya pada dirinya sendiri, dilabolatoriumnya.
“Karena kami menghapusnya,” kata AHF.
Histor terkejut bukan main, robot itu ada di labolatoriumnya.
“Saatnya menghapusmu juga,” kata AHF.
Histor pun ditembaki dengan MachineGun, dan temuannya diledakkan tertera tulisan “TAMAT”.
“Cerita yang seru bukan?”
Ya, itu cerita yang hebat, sungguh aku menyukainya.
Para robot yang menonton film itu berdecak kagum. Film buatan produsen robot ternama itu berhasil membuat robot di dunia berdecak kagum akan karyanya dunia para robot tanpa adanya manusia.
*Cerpen ini merupakan Juara 1 Lomba Cerpen Lembana Aksara 2024.