
Al-Amien Prenduan, TMI – Jum’at malam (17/01), TMI adakan Tasyakkur Hifzhil Qur’an 2025 untuk anggota JQH TMI Putra. Bertempat di Gedung Auditorium TMI Pa, sebanyak 147 dari 211 santri anggota JQH, mengikuti acara tersebut. Selain mereka, ada 10 alumnus yang juga mengikuti acara.
Baca Juga: Malam Lailatul Hifdz Peserta Tasyakkur JQH TMI Putra
Jumlah tersebut lebih sedikit dari jumlah wisudawan tahun kemarin, yang berada di angka 159. Penurunan itu juga tampak pada jumlah wisudawan 30 juz, yang tahun kemarin berjumlah 13, tapi tahun ini berkurang jadi 12. Dari santri aktif pun, wisudawan 30 juz berkurang setengahnya, di mana tahun kemarin 4 santri, namun tahun ini hanya 2 santri.
Sambutan Pengasuh
KH. Dr. Ghozi Mubarok, M.A., menyampaikan bahwa santri JQH memang tidak mendapat target harus menghafal berapa juz dalam suatu periode. Mereka hanya mendapat himbauan untuk menyetor hafalan dalam jumlah tertentu ketika tasmi’.


Kiai Ghozi menambahkan bahwa para santri TMI walau memiliki kewajiban menyetorkan hafalan, tapi mereka tidak mendapat dispensasi tidak mengikuti ragam kegiatan pondok. “Jadi hampir seluruh program TMI itu mereka tetap ikuti dan pada data yang sama mereka terus menghafalkan Al-Qur’an,” terang Putra pertama KH. Muhammad Idris Jauhari itu.
Kendati kesibukan yang demikian melelahkan, Kiai Ghozi mengungkapkan bahwa banyak dari anggota JQH memiliki prestasi cukup membanggakan. Karena hal itu pula, TMI selalu memberi apresiasi kepada beberapa santri pilihan pada setiap kategori wisudawan JQH.
Para Wisudawan Tasyakkur Hifzhil Qur’an Terbaik dan Pesan Kiai Ahmad
Pada tahun ini, untuk kategori Juz Amma, penerima penghargaan adalah Akbar Kurniawan Rinda, kelas I Int A asal Palembang. Untuk kategori 3 Juz dan 5 Juz, penerimanya adalah Arkan Izzul Ghani Assokho Yusuf, kelas III A asal Surabaya, dan Moh. Isroril Anwar, kelas III A asal Sumenep.
Baca Juga: Pakai Format Baru, Peserta ISC Terbagi dalam 8 Kelompok
Adapun kategori 10 Juz diraih oleh Moh. Nizam kelas III A asal Lombok. Peraih kategori 15 Juz adalah Akhdan Aqil, kelas III A asal Probolinggo. Terakhir, kategori 20 Juz diraih oleh Ahmad Ahsanil Faqih Muntaha, kelas III B asal Mataram.



Kepada para wisudawan, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, Ph.D., berharap agar mereka bergetar hatinya ketika membaca, dan mendengar kalam Qur’an. Sebab, menurut Beliau, orang-orang yang bergetar hatinya merupakan pejuang umat yang Tangguh, membentengi umat Islam agar tidak terjatuh kepada kekafiran.(Zeal)