Salah satu cara untuk menyongsong usia 70 tahun Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, yakni dengan bersyukur kepada Allah SWT. Bersyukur atas nikmat iman dan Islam berikut kesehatan badan. Bersyukur atas berjalannya program-program di pondok ini, sebagaimana mestinya. Bersyukur atas kepercayaan masyarakat, dengan memondokkan putra-putri mereka di lembaga-lembaga di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

Selama kurang lebih 70 tahun, atas izin Allah SWT, Al-Amien Prenduan, telah melakukan upaya-upaya pengembangan, perbaikan dan penyempurnaan. Namun, tugas kita sebagai pejuang pendidikan tidak selesai sampai di sini.  Masih banyak hal-hal yang perlu kita benahi, agar Al-Amien Prenduan menjadi pondok pesantren yang representatif, untuk mencetak kader pemimpin ummat.

Esensi bersyukur adalah membuktikan. Apa saja yang harus kita buktikan?

Pertama, sebagai pendidik, kita harus membuktikan diri, dengan mengerjakan tugas-tugas pendidikan kita secara matang, dengan ikhlas tanpa pamrih dan mengharapkan rida Allah SWT. Bukan demi materi, harta benda dan hal-hal yang bersifat duniawi.

Ikhlas, merupakan manifestasi dari pekerjaan yang disadari dan didasari dari dalam hati. Bukan mencari pengaruh atau pujian orang. Bukan pula cari panggung atau cari nama, agar dipandang baik oleh orang lain. Tapi benar-benar hanya untuk tujuan berdakwah, meninggikan agama Allah di bidang pendidikan.

Kedua, semua jajaran, mulai dari kiai, nyai, asatidz, ustadzah, muallim, muallimah, hingga para santri, semua harus bekerja dan berjuang dengan bersungguh-sungguh, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Tentu saja, tidak keluar dari koridor syariat Allah SWT dan Rasul-Nya. Karena, semua kita kerjakan, sekecil apa pun tanggung jawab atau tugas itu, akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Ketiga, guru-guru yang mengabdikan diri di Al-Amien Prenduan, sudah bersumpah. Begitu pula para pengurus dan juga santri sudah berikrar, bahwa semua harus taat kepada peraturan-peraturan yang berlaku di Al-Amien Prenduan, yang berlandaskan aturan-aturan al-Qur’an dan Hadits. Maka dari itu, semua harus buktikan kesungguhan itu, dengan tunduk dan patuh terhadap aturan yang sudah disepakati bersama.

Keempat, kita buktikan dengan meningkatkan ibadah kita kepada Allah, dengan selalu memohon petunjuk dan pertolongan kepada-Nya. Tujuannya, supaya kita dimudahkan segala urusan dunia dan akhirat. Terutama untuk menjadi pribadi yang shalihin shalihat, muslihin muslihat, mukhlisin mukhlisat, multaisimin multaisimat ‘ala aqidatil islam wa syari alihi, mujahidin mujahidat fi sabilillah.

Kelima, kita buktikan dengan selalu bermuhasabah dan introspeksi diri atas semua yang sudah kita kerjakan. Apakah sudah mencapai tujuan, atau malah semakin jauh dari tujuan yang dimaksud.

KH. Ahmad Jauhari Khatib berwasiat kepada putra-putranya dan juga pada masyarakat setempat: “Buat pesantren ini ala Gontor.” Apakah wasiat itu sudah kita laksakanakan dengan baik atau belum? Kita tak boleh anti kritik atau alergi dengan merasa sudah berbuat paling benar dan paling bagus. Untuk itu, kita harus selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dari yang kemarin.

Keenam, kita buktikan dengan selalu berdoa untuk para kiai-kiai, nyai-nyai, guru-guru, santri-santri juga untuk para orang tua kita yang sudah mendahului kita. Tanpa doa mereka, kita tidak akan sampai pada hasil seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Para pakar pendidikan dan sebagian ulama mengatakan, kita sekarang sedang berada pada masa krisis dalam bidang pendidikan. Di luar sana, banyak tindak kriminal dilakukan oleh anak-anak di bawah umur, seperti: mencuri, menyiksa, bahkan membunuh, memperkosa, narkoba, rokok, bahkan judi dan lain-lain.

Dalam kondisi inilah, Al-Amien hadir dengan segala upaya untuk menjadikan para santrinya mutafaqquh fiddien, berakhlak mulia, berilmu luas, dan beriman sempurna. Dan mereka, para santri kita persiapkan untuk menjadi generasi yang mampu mengatasi krisis tersebut, yaitu akan menjadi orang tua-orang tua yang mampu mendidik putra-putrinya dan mendidik masyarakat, insyaallah.

Hanya kepada Allah, kita memohon petunjuk dan pertolongan. Hanya kepada Allah pula, kita memohon rida, untuk kesuksesan kesyukuran 70 tahun Al-Amien Prenduan dan kesuksesan Al-Amien di masa yang akan datang.

3 thoughts on “Esensi Bersyukur Adalah Membuktikan

  1. Pingback: Esensi Bersyukur Adalah Membuktikan - Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan

  2. Ust. Suhairi, S.Th.I Al Hafidz says:

    Subhanallah.
    Barokallah.

    Sangat Bagus Sekali Dan Menginspirasi.
    Terimakasih Bu Nyai.

    Semoga Panjenengan Sekeluarga Senantiasa Sehat Wal ‘Afiyat Serta Dalam Lindungan Dan Ridho Allah SWT. Amien Yaa Rabbal ‘Alamin.

    PP. Baron Nganjuk Jawa Timur
    1. Ust. Suhairi, S.Th.I Al Hafidz Alumni MTA 2006 M Dan IDIA 2010 M
    2. Usth. Riskiyatun, S.Th.I Alumni IDIA 2010 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.