Al-Amien Prenduan, TMI- Selepas berkunjung ke berbagai destinasi wisata yang terletak di Magelang, para peserta Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah melanjutkan kunjungan silaturrahmi ke Pondok Pesantren TIDAR Magelang (24/02).

Ada beberapa agenda kegiatan yang berlangsung selama kunjungan di Pondok Pesantren TIDAR, diantaranya acara tahlil bersama (almh) Ny. Hj. Mulyati Musyarofi, dan kemudian dilanjutkan dengan Silaturrahmi dan Sarasehan bersama  Pengasuh Pondok Pesantren TIDAR.

Dalam acara Silaturrahmi dan Sarasehan bersama  Pengasuh Pondok Pesantren TIDAR, Ust. H. Moh. Hamzah Arsa, M.Pd. selaku Ketua Rombongan Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah Santri Kelas Akhir TMI, memberikan sambutan hangat kepada keluarga besar Pondok Pesantren TIDAR Magelang. Dalam sambutanya ia berharap silaturrahmi ini tidak hanya menjadi silaturrahmi yang lahiriah, akan tetapi lebih dari itu, bisa menjadi silaturrahmi batiniah antar kedua Pondok Pesantren.

“Kami yakin, silaturrahmi ini tidak hanya silaturrahmi dalam pengerti lahiriah, tetapi jauh dari itu adalah silaturrahmi batiniah antara Pondok Pesantren Al-Amien dengan Pesantren TIDAR di Magelang ini,” terang Ust. H. Moh. Hamzah Arsa, M.Pd. selaku Ketua Rombongan Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah Santri Kelas Akhir TMI.

Usai memberikan sambutan awal, acara kemudian dilanjutkan dengan bincang hangat antara santri kelas akhir TMI dengan Pengasuh Pondok Pesantren TIDAR, KH. Baharuddin. Alumni Pondok Modern Gontor tersebut, banyak memberikan cerita-cerita inspiratifnya saat pertama kali terjun ke tengah masyarakat.

“Maka begitu ketika terjun di masyarakat sangat berbeda suasanya pada saat kita di pondok, di pondok dari bangun tidur sampai tidur lagi kita sudah tersistem, sudah terkonsep, sudah terpola, tapi begitu di masyarakat berbeda, maka pertama kali, hampir satu tahun saya sama Bapak disuruh mempelajari kultur masyarakat sini,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren TIDAR saat acara Silaturrahmi.

Beradaptasi dengan masyarakat sekitar itulah yang dijadikan KH. Baharuddin dalam proses mengembangkan Pondok Pesantren TIDAR yang saat ini telah berusia 30 tahun. Maka sudah bukan menjadi sesuatu yang mustahil, hingga saat ini KH. Baharuddin sering kali dipercaya oleh masyarakat sebagai tokoh yang berpandangan luwes dan dakwahnya diterima oleh masyarakat sekitar.

“Maka begitu saya pulang, saya bingung mau apa? Santri juga belum banyak, kegiatan pondok juga belum ada, Bapak saat itu istilahnya belum memberi tugas apa-apa, selain belajar di masyarakat, ungkapnya.

Terjun di masyarakat tentu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani, banyak tantangan yang dihadapi, akan tetapi beda halnya dengan pendekatan dakwah di tengah masyarakat sekitar yang dilakukan KH. Baharuddin, ia berusaha untuk senantiasa hadir di tengah-tengah kebutuhan masyarakat.

“Saat itu yang pertama kali pengen saya kenal itu remaja nya, saat itu saya cari apa yang menjadi kebiasaan remaja disana, salah satunya yaitu sepak bola, dan akhirnya saya masuk disana. Nah agar kita nanti dihargai, agar kita nanti dianggap oleh mereka, maka mencari sesuatu yang mereka tidak bisa,” jelas alumni Pondok Modern Gontor tersebut.

“Mereka ketika itu suka main bola, kalau kalah tawuran, kalah kalah berkelahi, itu biasa. Nah saya biasanya ketika itu menjadi juru bicaranya, karena mereka tidak bisa. Jadi kalau masalah perdamaian bahkan sampai sekarang, kalau di kampung ada tawuran, saya yang diajak untuk mendamaikan,” tambahnya.

Selain cerita inspiratif yang dibawakan oleh KH. Baharuddin, cerita selanjutnya juga dibawakan oleh Ust. Zaki yang merupakan adik kandung KH. Baharuddin, ia juga merupakan alumni Pondok Modern Gontor tahun 2003. Dalam penyampaianya, ia banyak bercerita tentang sejarah yang ada di tanah Magelang.

“Jadi ternyata Gunung TIDAR, disana Alhamdulillah luar biasa, Gunung TIDAR disebut sebagai pakuning tanah jowo, ada yang menyebut lagi bahwa Gunung TIDAR ini adalah puser tanah jowo, atau tengah-tengah tanah jawa,” jelasnya sekilas. (AD)

3 thoughts on “Silaturrahmi dan Bincang Hangat Santri Kelas Akhir TMI Bersama Pengasuh Pondok TIDAR Magelang

  1. Pingback: Pengasuh Putri Berikan Tips Agar Bisa Kembali dari Rihlah dengan Selamat | TMI Al-Amien Prenduan

  2. Pingback: KH. Dr. Amir Faishol Fath, M.A. Ajak Santri Kelas Akhir TMI Menjadi Pribadi Konsisten | TMI Al-Amien Prenduan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.