Sebagai santriwati kelas akhir alias niha’ie, tentu ada banyak sekali rentetan program yang harus dilaksanakan demi tercapainya kualitas alumni yang hebat dan bermanfaat. Setelah melaksanakan liburan sekitar 20 hari, tepat pada tanggal 22/05 kemarin santriwati kelas akhir kembali ke pondok lebih awal untuk melaksanakan program pertama kenihaiyyan yaitu “workshop niha’ie”.

Pada tanggal 23/05 yang bertempat di GESERNA, workshop niha’ie dibuka secara resmi oleh wakil pimpinan sekaligus pengasuh pondok TMI putri yaitu KH.Ghozi Mubarok Idris. Dalam wejangannya beliau menyampaikan bahwa workshop nihaie ini adalah awal dari perjalanan sebagai santriwati kelas akhir. Oleh karena itu sepatutnya meningkatkan rasa syukur sebanyak-banyaknya karena telah sampai pada titik akhir. Sebab, santriwati niha’ie bukan seperti santriwati yang lain seperti dalam ungkapannya (lastunna ka ahadin minat tholibat)

Pepatah arab mengatakan bahwa (man arofa bu’das safari ista’adda). Karenanya beliau menyampaikan tiga poin utama yang harus dimiliki santriwati niha’ie sebagai bekal persiapan yang matang. Pertama, mental yang positif, stabil dan dewasa. Kedua, pengetahuan dasar yang memadai terhadap ilmu-ilmu agama. Yang terakhir, semakin tingginya nilai taqwa dan ukhuwah yang dimiliki. Diharapkan bagi santriwati niha’ie untuk menjalankan semua program dengan maksimal dan ikhlas bukan setengah-setengah, “jangan sampai ada di antara antunna yang memiliki falsafah eman. seperti ; eman tinggal setahun lagi, makanya sungguh-sungguh, eman udah lima tahun disini, makanya sungguh-sungguh” ucap beliau.

Masa-masa niha’ie adalah masa-masa kesempatan untuk berlatih sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu jangan takut untuk melakukan kesalahan selagi masih muda sebab, orang-orang akan menoleransi atau memaklumi kesalahan tersebut. Berbeda saat usia telah tua, karena masa muda adalah masa belajar, berlatih dan masa pengembangan potensi diri. Sebagai penutup beliau mempertegas niat santriwati dalam memulai segala jenis program kenihaiyyan melalui ungkapannya yaitu (husnul bidayati nishful amali) yang berarti awal yang baik adalah separuh dari pekerjaan. (Ad/Sb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.