Di dalam Islam, bersumpah bukanlah ucapan yang main-main. Untuk itu, sumpah harus dengan kesungguhan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Untuk itu, orang yang bersumpah haruslah menepati apa yang menjadi sumpahnya sedangkan pelanggarannya adalah tanggung jawab dunia akhirat. Dalam Al-Quran disampaikan oleh Allah untuk jangan mengikuti orang yang mudah bersumpah. “Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina” (QS 68:10).
Dari sekian peristiwa yang dialami seluruh santriwati Al-Amien, detik dimana mereka disumpah dalam pelantikan menjadi anggota pengurus ORGANTRI ISTAMA adalah peristiwa paling menegangkan dan memorial seumur hidup. Seperti yang terjadi pada seluruh santriwati kelas lima pada Rabu malam (22/11/20). Semuanya saling memegang pundak teman yang ada di depan dan samping.
Ketua DPP ISTAMA, Hanifatul Hasanah (V DIA A, Sampang) dan Ketua DPS ISTAMA Wahdania Nurmalita (V MIPA A, Pontianak) ditunjuk untuk memimpin santri-wati kelas V yang lain untuk membacakan baiat.
Pembacaan baiat sekaligus pelantikan tersebut berlangsung lancar di Geserna dan diakhiri dengan penandatanganan pada kertas sumpah perjanjian masing-masing santriwati kelas lima. Setelah mereka resmi dilantik menjadi pengurus baru, Ny. Hj. Zahrotul Wardah selaku Wakil Dewan Pengasuh Putri memberikan sambutan sekaligus fatwa dan nasihat baik untuk pengurus baru ataupun pengurus lama.
Dalam fatwa dan nasehat beliau, beliau menyampaikan bahwa pergantian pengurus adalah sunnah pondok yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali dengan tujuan sebagai bekal di basa depan. Bukan hanya kepada pengurus baru ataupun pengurus lama.
Beliau juga menyampaikan beberapa pesan untuk anggota untuk menaati seorang pengurus, karena pengurus merupakan wakil para Kyai, Nyai dan Ustadzah. Semoga pengurus baru dapat melaksanakan amanah sebaik baiknya, dan ikhlas. Karena salah satu kunci keberhasilan adalah ikhlas menerima apa yang telah ditetapkan kepadanya. (dfm)