Tiga hari sudah proses pelaksanaan acara Musyawarah Tahunan (Musta) berjalan dengan berbagai rentetan kegiatan di dalamnya, mulai dari sidang pleno pertama, pengkajian laporan pertanggungjawaban bagi pengurus organtri ISMI dan pengurus kelompok minat, hingga interview formatur ketua DPP dan DPS ISMI.

Semua kegiatan yang berjalan dalam acara Musyawarah Tahunan (Musta) pada hakikatnya menjadi bagian terpenting dari proses pendidikan di TMI Al-Amien Prenduan. Mengapa demikian? Karena tujuan pendidikan di TMI Al-Amien Prenduan berorientasi untuk mencetak kader-kader pemimpin umat (mundzirul qoum) yang mutafaqqih fid-din.

Maka melalui perantara acara Musyawarah Tahunan ini menjadi bentuk implementasi dari pendidikan kepemimpinan, manajemen, dan keorganisasian. Ketiga hal tersebut senantiasa mendapat porsi besar dalam proses pendidikan di TMI Al-Amien Prenduan. Hampir semua kegiatan yang berjalan dalam acara Musyawarah Tahunan (Musta) mengacu pada pembentukan sikap kepemimpinan dalam diri santri.

Seperti yang telah disebutkan di atas, implementasi pendidikan kepemimpinan di TMI dapat dilihat dari bahwa setiap santri nantinya memiliki kesempatan untuk  mengemban amanah dan belajar berorganisasi dalam kepengurusan organisasi yang disebut dengan ISMI (Ikatan Santri TMI).

Hingga saat ini, TMI dengan identitas pendidikan kepemimpinannya mampu terus eksis mencetak kader-kader pemimpin masa depan. Terbukti dengan adanya kaderisasi kepemimpinan yang terus berjalan dalam keorganisasian ISMI hingga saat ini.

Terhitung sejak sekitar tahun 1884 hingga sekarang proses kaderisasi kepemimpinan masih terus dipertahankan dan dikembangkan dengan baik di TMI Al-Amien Prenduan. Salah satu bukti yang dapat kita saksikan yaitu proses pemilihan ketua DPP dan DPS dalam organtri ISMI. Dalam beberapa kurun waktu, proses pemilihan ketua DPP dan DPS ISMI sebagai salah satu calon pemimpin organisasi selalu mengalami perubahan dan kemajuan. Mulai dari sistem pemilihan yang bersifat demokrasi yang diikuti oleh seluruh santri, hingga pemilihan yang bersifat musyawarah yang ditentukan oleh para Kiai dan para Asatidz.

Pada tahun ini, terdapat 8 calon formatur pemimpin organisasi ISMI, diantaranya 4 orang calon Formatur DPP ISMI, dan 4 orang calon Formatur DPS ISMI.

Calon Formatur DPP ISMI.

1. Khoirur Rizky  santri kelahiran Bangkalan, 03 Desember 2003 ini merupakan formatur pertama calon ketua DPP ISMI. Dengan segenap pengalaman kepengurusan organisasi sebelumnya, ia mempunyai tekad yang kuat yang menjadi modal utama untuk maju sebagai formatur DPP ISMI. Pengalaman organisasi yang pernah ia jalani, diantaranya pernah menjadi Anggota OSIS di MTS Al-Mu’tadil, dan Ketua Kelompok Bahasa Arab, Firtaliyah.

2. Rizky Ardiasnyah, santri TMI asal Tanggerang ini merupakan formatur kedua calon ketua DPP ISMI. Dengan berbagai prestasi mulai dari bidang kepramukaan hingga literatur keilmuan yang ia peroleh menjadi bekal untuk maju sebagai calon pemimpin organtri ISMI nantinya.

3. Abdus Syakur Alayudha, santri kelahiran Pamekasan, 07 Mei 2002, adalah calon formatur ketiga DPP ISMI. Berbekal kemampuan Bahasa serta perolehan prestasi yang cukup gemilang di bidang kebahasaan, ia maju dalam pemilihan sebagai ketua DPP ISMI.

4. Iben Fauzantaro, adalah calon formatur keempat DPP ISMI. Dengan kesiapan yang cukup memadai dan berbekal kepercayaan yang telah diberikan oleh kalangan shof V, ia memberanikan diri menjadi bakal calon formatur ketua DPP ISMI.

Calon Formatur DPS ISMI

1. Hairuddin, santri kelahiran Sampang 29 Desember 2003 tersebut, merupakan formatur pertama ketua DPS ISMI. Dengan bekal pengalaman organisasi yang pernah ia ikuti, serta suntikan motivasi dari seorang kakak yang juga pernah menjadi ketua DPS ISMI di periode sebelumnya, ia maju sebagai bakal ketua DPS ISMI. Kemampuan retorika seorang Hairuddin menjadi nilai lebih yang ia miliki.

2. Hasan Basri, santri TMI asal Lamongan Jawa Timur ini meneguhkan tekadnya untuk maju sebagai salah satu formatur DPS ISMI. Ia punya gambaran besar tentang kepemimpinanya nanti jika ia terpilih sebagai ketua DPS ISMI. Salah satunya menjadi DPS ISMI  (Dewan Perwakilan Santri) sebagai  wadah aspirasi bagi seluruh santri untuk mengembangkan bakat dan minat yang mereka miliki.

3. Ahmad Rizky Ramadahani, santri asal Bangkalan ini maju sebagai calon formatur DPS ISMI. Dengan berbekal kemampuan komunikasi yang baik, jika ia terpilih sebagai ketua DPS ISMI, maka ia akan menjadikan DPS sebagai pusat pembinaan santri, dan penyalur inspirasi santri terhadap kinerja Muallim.

4. Alman Mauluddin, santri asal Kalimantan ini menjadi salah satu formatur ketua DPS ISMI. Ia bertekad akan menjadi DPS ISMI sebagai wadah pengembangan bakat bagi santri-santri yang mengalami kesulitan dalam mencari bakat dan kemampuan mereka, demi terwujudnya santri sebagai sumber daya manusia yang unggul. 

Diantara sekian calon formatur pemimpin organisasi ISMI tersebut, nantinya akan dipilih dengan melewati berbagai proses ataupun tahapan seleksi yang sangat ketat. Diantarnya proses angket yang diambil dari sampel beberapa santri, Interview Al-Qur’an, yang mana setiap bakal calon pemimpin organisasi akan diuji kecakapan mereka dalam membaca dan memahami Ayat suci Al-Qur’an dengan baik.

Selanjutnya yaitu interview kebahasaan, dalam hal ini akan diuji langsung oleh Staf Markazul Lughah. Mereka akan dituntut untuk mengutarakan dengan baik, ide-ide inovatif mereka khususnya dalam mengembangkan mahkota pondok, yaitu Bahasa. Maka setiap formatur DPP dan DPS ISMI diajak untuk menawarkan grand design  terbaik mereka dalam pengembangan Bahasa di TMI Al-Amien Prenduan.

Kemudian Interview bersama para Kiai dan Ustadz. Dalam proses ini, setiap formatur DPP dan DPS ISMI akan diwawancarai langsung oleh para Kiai dan Ustadz, perihal inovasi-inovasi baru yang akan mereka lakukan untuk perkembangan TMI satu tahun mendatang. Maka sangatlah wajar, apabila proses kaderisasi kepemimpinan di TMI ini membuahkan hasil yang sangat baik, sebab melalui tahapan-tahapan tersebut akan menentukan kualitas keberlangsungan pendidikan di TMI, khususnya pengalaman kepemimpinan yang nanti akan diperoleh saat menjadi pengurus Organtri ISMI sebagai wadah tempat mereka belajar dan berlatih untuk menjadi pemimpin-pemimpin dan manajer-manajer yang handal di masa mendatang. (QA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.