TMI-Di antara sunnah dan tradisi yang berjalan di ma’had TMI (Tarbiyatul Mu’allimien Al-Islamiyah) adalah mewajibkan santri putra-putrinya untuk bermukim di dalam pondok. Mereka terdiri dari santri kelas III Intensif, kelas IV dan kelas V. Acara mukim ini ternyata bukan hanya sekedar menjalankan rutinitas sunnah pondok belaka, tapi ada kegiatan pendalaman kerohanian dan keilmuan yang lebih intens dari biasanya.
Untuk kelas III Intensif dan kelas IV, selain pengawasan ibadah shalat jama’ah, qiyamullail dan disiplin harian yang lebih ketat dari sebelumnya, ada kegiatan tambahan untuk mereka yaitu kewajiban mengikuti Dauroh Arobiyyah dan Qur’aniyah, yang pada tahun ini di komandani oleh ust H. Lukman Hakim, Lc dan ust H. Fahmi Fattah S.Sos.I, dibantu oleh personel markazul lughah dan Jam’iyatu al-Qurra’ wa al-Huffadz. Kegiatan ini diisi dengan pendalaman dan praktek ilmu-ilmu nahwu dan sharraf serta ilmu tajwid dan qiroah. Menurut ust Rowi sebagai Wali Shof mereka mengatakan bahwa, para santri sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan ini, karena sistem pengajarannya yang lebih aplikatif dan praktis. Di samping itu juga seperti yang ditegaskan oleh pengasuh TMI KH. Moh. Zainullah Rois Lc pada acara pembukaan bahwa keaktifan berikut kemampuan berbahasa dan membaca al-Qur’an yang baik adalah merupakan prasyarat kelulusan mereka ke kelas yang lebih tinggi.
Begitu juga harapan Pengasuh kepada santri-santri kelas V. Keaktifan dalam kegiatan-kegiatan ibadah di bulan Romadhan ini dan penuntasan SKIN (Syarat Kecakapan Ilmu Nahwu dan Sharraf) merupakan syarat mutlak untuk duduk di bangku kelas VI. Di samping kecakapan berbahasa, mereka juga dituntut untuk menghafal surat-surat pilihan, memimpin tahlil dan tarawih serta do’anya, melantunkan diba’, menghafal teks khutbah pertama dan kedua dalam Khutbah Jum’at. Untuk aplikasinya, mereka disebar ke mushalla-mushalla sekitar pondok untuk praktek menjadi bilal dan asisten Imam dalam pelaksanaan shalat isya’ dan tarawih. Dan ada satu tradisi baik yang dilakukan oleh santri kelas V pada romadhan tahun ini, yaitu kegiatan bakti sosial yang berupa pembagian zakat fitrah dan mal kepada para pekerja di lingkungan Pondok. Aktifitas ini merupakan kebiasaan baru di pondok kita dan perlu dipertahankan agar santri-santri kita biasa berbagi, begitu menurut ust Samhadi S.Pd.I yang menjadi wali shof kelas V tahun ini.
Di samping kegiatan yang bernuansa ibadah dan keilmuan tadi, aplikasi dari teori-teori kepemimpinan dan menejemen yang telah mereka pelajari juga tidak ditinggalkan. Maka dibawah komando Mudir Ma’had dan Ketua MPO, seperti tahun-tahun sebelumnya mereka mengadakan acara MUSTETA (Musyawarah tengah Tahunan) untuk mengevaluasi LPJ pada masa bakti setengah tahun pertama. Di samping itu juga ada perubahan di personalia kepengurusan baik di tingkat DPP maupun DPS. Hal ini dimaksudkan sebagai penyegaran agar kepengurusan yang akan datang menjadi lebih baik.
Semua kegiatan ini kemudian diakhiri dengan acara khatmul qur’an dan selamatan kelulusan bersama Majlis kyai, para Mudir, wali kelas dan seluruh guru-guru pembimbing sebagai rasa syukur ke hadirat Allah SWT.