TMI – Setelah berakhirnya program Amaliyah Tadries Ikhtibariyah (Ujian Praktek Mengajar) selama 10 hari kemudian dilanjutkan dengan ujian ulang mengajar bagi yang tidak lulus di ujian sebelumnya, santri kelas akhir Tarbiyatul Mu’allimien Al-Islamiyah (TMI) Pa-Pi langsung disibukkan dengan program Dauroh Nihaiyah (Bahtsul Masa’il, Fiqhiyyah wal-Ijtima’iyah, dan Dauroh Al-Qur’aniyah).
Kegiatan ini dibuka secara resmi pada Rabu (04/03) pagi. Adapun yang membuka di TMI Putra Wakil Pengasuh Ma’had TMI KH. Ghozi Mubarok Idris, MA dan untuk TMI Putri oleh Mudir ‘Aam K. Drs. Suyono Khatthab.
Dimulai dengan kegiatan awal Dauroh Bahtsul Masa’il selama 6 hari yaitu mulai Rabu (04/03) hingga Senin (09/03), dilanjutkan dengan Dauroh Fiqhiyyah wal-Ijtima’iyah selama 2 hari pada Selasa (10/03) hingga Rabu (11/03) dan diakhiri dengan Dauroh Al-Qur’aniyah selama 6 hari pada Kamis (12/03) hingga Rabu (18/03). Jadi, kegiatan dauroh tersebut berlangsung selama 15 hari.
Program Dauroh Bahtsul Masa’il, Fiqhiyyah wal-Ijtima’iyah, dan Dauroh Al-Qur’aniyah ini adalah gubahan dari Daurah Arabiyyah wal Qur’aniyah yang dikemas khusus untuk Santri kelas Akhir (Nihaie). Tujuannya adalah agar tercapai kesiapan dan persiapan dengan kualifikasi terbaik untuk menjadi alumni terbaik dan pengajar yang terampil, maka kegiatan dauroh ini merupakan puncak pemantapan dari semua pembekalan.
“Jika diibaratkan dalam istilah sepak bola, Santri kelas Akhir ini adalah Finishing Touch (Lamsul Akhir/ Sentuhan terakhir). Semua ini bukanlah hal yang baru, karena Program Nihaie adalah pemantapan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya sejak duduk di kelas Syu’bah…” tegas Wakil Pengasuh Ma’had TMI KH, Ghozi Mubarok Idris, MA dalam sambutannya. (Chandra)