
Al-Amien Prenduan, TMI – Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA., melantik 476 calon Guru Pengabdian, Alumni Tahun 2025 angkatan L (Putra) dan XXXVI (Putri) Jum’at pagi (11/04). Dalam sambutannya, Kiai Ahmad menegaskan tentang hakikat mengajar.
Baca Juga: Kukuhkan Formasi ISMI Periode II, Kiai Ghozi Ingatkan 3 Prinsip
“Jadikan mengajar suatu kemuliaan untuk mendapatkan ridha Allah, dengan niat ini semuanya karena ibadah, karena ruhnya ustad terletak pada niat ibadah karena Allah SWT,” jelas Beliau.
Pengasuh TMI KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA. yang turut hadir dalam pelantikan sekaligus Rapat Guru Lengkap (RGL tersebut) setidaknya menyimpulkan tiga hal penting dari Dawuh Pimpinan, yaitu tentang Muwatsiq as-Sab’ah, Mu’amalah kepada Allah, dan fungsi utama guru sebagai Muhajid fii Tarbiyah.

“Kita punya Trisatya, Dasa Darma di Pramuka, kita punya Pancasila, kita punya Panca Jiwa, dan untuk guru kita punya Sapta Setia Guru. Yang perlu antum tau, apa yang tadi dibacakan oleh guru-guru baru itu tidak hanya berlaku untuk mereka, tapi berlaku untuk kita semua.”
Dalam kesimpulan yang kedua, Kiai Ghozi menjelaskan tentang sapta setia guru yang telah dibacakan, bahwa dua diantaranya merupakan Mu’amalah kepada Allah, “Yang pertama adalah shalat Jama’ah, yang kedua Qiyamul Lail, Dzikir, Qiroatul Qur’an, dan Nawafil. Muwatsiq as-Sab’ah ini adalah rumusan yang dibikin dan disusun oleh para Almarhumin, sebagai intisari dari tugas-tugas kita sebagai guru Al-Amien,” tegas Kiai Ghozi
Sedangkan kesimpulan ketiga menurut putra sulung Alm. KH. Muhammad Idris Jauhari itu, yaitu Mujahid fii Tarbiyah, “Pimpinan tadi sudah sampaikan bahwa Mujahid itu salahsatu cirinya adalah tidak cengeng. Dia mau bekerja keras, dia mau menempuh kesulitan apapun demi mencapai cita-citanya,” tegas di depan para Ustadz dan Ustadzah, serta para Mudir yang hadir.
Baca Juga: Pengasuh TMI Kukuhkan Pengurus ISTAMA Periode II: Siap dalam Segala Bentuk Tugas dan Amanah


Setelah dilantik, para calon guru pengabdian ini akan dilepas ke lembaga-lembaga diberbagai wilayah di Indonesia, sedangkan khusus bagi pengabdian dalam (lembaga Al-Amien) sudah mulai aktif dalam tugas fungsional maupun strukturalnya. (Zn)