Al-Amien Prenduan, TMI – Senin (21/10), Usbu’ al-Lughah (Pekan Bahasa) di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan kembali dihelat. KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA., resmi membuka agenda tahunan tersebut di Gedung Serbaguna (GESERNA). Sedangkan di Ma’had Putra, dibuka oleh KH. Moh. Khoiri Husni, S.Pd.I.

Baca Juga: Panggung Gembira 650; Media Kreatifitas Santri Kelas Akhir TMI Al-Amien Prenduan

Usbu’ al-Lughah merupakan agenda wajib tahunan yang diikuti oleh seluruh santri Al-Amien Prenduan. Kegiatan ini diawali dengan program Daurah Tadribiyyah li Muharrikii wa Muharrikaat al-Lughah, yang telah dilaksanakan pada awal bulan Oktober lalu.

Pada program Daurah tersebut, seluruh pengurus dari setiap lembaga; TMI, MTA, UNIA, dan Putri I, telah dibekali dengan skill mengajar berbagai kompetensi bahasa Arab, dengan harapan mereka dapat menjadi penggerak dalam kegiatan Usbu’ al-Lughah khususnya, dan dalam kegiatan-kegiatan kebahasaan umumnya.

Senada dengan harapan Kiai Ahmad, bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan Usbu’ al-Lughah ini, akan memantik kesadaran seluruh santri untuk menjaga mahkota almamater agar tetap berada di posisinya. Bentuk usaha yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan terus meningkatkan kualitas kebahasaan, seperti tetap istikamah berbahasa Arab, baik ketika berada di tengah keramaian, maupun ketika komunikasi itu hanya terjalin berdua.

Baca Juga: Untuk Keenam Kalinya, TMI Raih Juara Umum GAZA XII 2024

Sementara di Ma’had Putra, hal serupa disampaikan oleh Kiai Khoiri, Beliau juga menegaskan bahwa Bahasa Arab merupakan bahasa yg terkait erat sekali dengan diri seorang muslim. Bahwa dalam shalat yang menjadi kewajiban muslim tersebut, tidak ada bahasa lain yang digunakan selain bahasa Arab.

Dalam sepekan, rentetan acara Usbu’ al-Lughah akan diwarnai dengan beberapa kegiatan kebahasaan, seperti; tazwiid al-mufradaat, ishlah al-akhtha’, at-tasyji’ al-lughawi, al-muhadatsah al-yaumiyyah, demonstrasi bahasa, serta beberapa jenis perlombaan. Dan pada Sabtu (26/10) nanti, acara Lailah ‘Arabiyah akan menjadi puncak kegiatan Usbu’ al-Lughah. (ن)