Era Society 4.0 adalah masa perkembangan masyarakat yang ditandai dengan penggabungan teknologi digital dalam segala aspek kehidupan. Dalam hal pendidikan, Society 4.0 memberikan kesempatan dan tantangan bagi para guru. Perkembangan teknologi telah mengubah cara-cara kita belajar, berinteraksi, dan bekerja. Hal ini menuntut para pendidik untuk berkolaborasi dan beradaptasi agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan responsif.

Dalam sistem pendidikan, peran guru tidak hanya sebagai pemberi pengetahuan semata. Mereka adalah guru, pendorong semangat, dan terutama menjadi contoh teladan bagi siswa yang siap menghadapi segala perubahan dan tuntutan zaman. Menjadi teladan bukan hanya sesuatu yang harus dilakukan, tetapi juga merupakan tanggung jawab moral yang besar. Bagaimana cara guru dapat menunjukkan contoh yang baik bagi siswa di era Society 4.0? Berikut adalah pandangan dan sudut pandang penulis yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan mengenai masalah tersebut.

Menghadapi Tantangan Teknologi

Perkembangan teknologi terus berlangsung dengan cepat, dan guru perlu bekerjasama untuk memahami dan menggunakan peralatan digital baru dalam proses pengajaran. Dengan bekerjasama, mereka bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang penggunaan teknologi dalam pendidikan. Kerja sama memungkinkan para guru untuk saling mendukung dalam pengembangan profesional. Dengan bergabung dalam kelompok kerja, mengikuti workshop, dan terlibat dalam komunitas belajar, guru bisa terus meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar di era Society 4.0.

Kolaborasi antara para guru menghasilkan inovasi dalam cara mengajarkan. Dengan bertukar ide dan strategi, mereka dapat menciptakan pendekatan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif, yang sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital.

Kerjasama membantu pendidik dalam menciptakan kurikulum yang lebih lengkap dan terhubung. Dengan merencanakan bersama, mereka bisa memastikan bahwa pembelajaran tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan di masa depan. Misalnya, guru dapat bekerja sama untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada di era digital. Termasuk di dalamnya adalah pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran, pengembangan literasi digital, dan penekanan pada keterampilan abad ke-21.

Seorang guru teladan harus memiliki keterampilan abad ke-21 seperti kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Mereka perlu memiliki kemampuan untuk mengajarkan dan menanamkan keterampilan ini kepada para siswa agar bisa siap menghadapi tantangan yang akan jauh lebih kompleks di masa depan.

Strategi Menjadi Guru Teladan

Guru memiliki peran tidak hanya di lingkungan kelas, tetapi juga di luar kelas. Terlibat dalam kegiatan sosial dan komunitas dapat menjadi contoh nyata bagi siswa tentang betapa pentingnya berperan serta dalam masyarakat. Guru yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, amal, dan program komunitas belajar menunjukkan kepada siswa bahwa mereka juga memiliki tanggung jawab sosial.

Dalam hal ini, suatu lingkungan belajar yang positif dan inklusif adalah sebuah keniscayaan. Guru dapat menciptakan lingkungan yang ramah, aman, dan bebas dari diskriminasi membantu siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar. Ini termasuk penggunaan metode pengajaran yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan siswa yang beragam. Oleh karena itu, strategi untuk menjadi guru teladan di era Society 4.0 setidaknya harus memiliki kemampuan berikut:

  • 1. Pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi

Meskipun teknologi bukan merupakan hal yang paling penting dalam pembelajaran, keberadaannya dapat mendukung proses pembelajaran. Menggunakan berbagai alat dan platform digital untuk menjadikan proses pembelajaran lebih menarik. Misalnya, mengaplikasikan aplikasi yang interaktif, video pembelajaran, simulasi, dan permainan edukasi.

  • 2. Menciptakan pembelajaran yang fleksibel

Menerapkan metode pembelajaran yang fleksibel seperti blended learning (gabungan pembelajaran tatap muka dan daring) dan flipped classroom (kelas terbalik di mana siswa belajar di rumah dan berdiskusi serta berlatih di kelas).

  • 3. Menggalakkan kreativitas dan inovasi

Membuat suasana belajar yang memotivasi siswa untuk berpikir secara kreatif dan inovatif. Membuat ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan solusi kreatif terhadap permasalahan.

Menjadi contoh guru di era Society 4.0 membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi, terus belajar, dan menggunakan teknologi dalam proses pengajaran. Dengan memiliki keahlian dalam teknologi, menerapkan metode pembelajaran yang baru, dan terus belajar dan berkembang, guru dapat memberikan pengaruh positif yang besar terhadap pendidikan siswa. Walau ada berbagai tantangan, peluang yang hadir dengan munculnya Society 4.0 jauh lebih besar, memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih relevan di masa depan.