Al-Amien Prenduan, TMI – Tepat di Hari kedua Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah santri kelas akhir TMI berkunjung sekaligus silaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Surakarta. (25/02).
Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mulai dari acara kuliah singkat yang langsung dibawakan oleh Ustadz Abu Bakar Ba’asyir hingga acara ramah tamah dengan anggota pesantren lainnya.
Sambutan awal disampaikan oleh ketua rombongan Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah Santri Kelas Akhir TMI, yang mana dalam sambutan tersebut ia meminta kesediaan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki untuk memberikan tausiah Kepada segenap para santri
“Selanjutnya kami memohon berkenan kepada Almukarrom Syekh KH. Abu Bakar Ba’asyir tausiah dan nasihat kepada anak-anak kami yang insya Allah satu bulan lagi segera mengakhiri tugas studi nya di Al-Amien yang nanti akan melanjutkan tugas pengabdian di tengah masyarakat,” ucap ketua rombongan Rihlah Tarbawiyah Tanazzuhiyah.
Dalam acara tersebut, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menjelaskan syarat-syarat mendapatkan ilmu bermanfaat.
“Ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat adalah Al-Qur’an dan Sunnah,” jelasnya.
Baca Juga: Silaturrahmi dan Bincang Hangat Santri Kelas Akhir TMI Bersama Pengasuh Pondok TIDAR Magelang
Lebih lanjut lagi Kiai lulusan Gontor tersebut memberikan penjelasan bahwa bagi umat Islam mempelajari ilmu Al-Qur’an dan Sunnah sangat dianjurkan oleh para ulama.
“Oleh karena itu para ulama menyatakan bahwa hukum nya fardhu ain untuk mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah,” terangnya.
Dari penjelasan tersebut, bahwa keberadaan ilmu yang bermanfaat tentunya mempunyai tujuan penting, yaitu agar setiap manusia mampu menjadikan ilmu tersebut sebagai pedoman mereka dalam melakukan perintah Allah SWT.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki tersebut.
“Adapun disini fardhu ain yang wajib setiap orang pahami yaitu mengenai tauhid dan ibadah, seperti halnya sholat, puasa, zakat dan lainnya itu wajib dipahami,” ungkapnya.
Di akhir penyampaian, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengajar segenap para santri kelas akhir untuk selalu mensyukuri nikmat menjadi seorang santri.
“Baik anak-anakku sekalian, yang perlu saya terangkan bahwa belajar yang paling tepat untuk mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah termasuk ilmu umum itu di pesantren, maka bersyukurlah anak-anak sekalian karena telah diberi karunia dan rahmat oleh Allah SWT, karena mau masuk pesantren, jelas Kiai berusia 84 tahun tersebut.
“Nah bagaimana kita mensyukuri rahmat dan karunia Allah belajar di pesantren, ada tiga perkara cara mensyukuri hal tersebut yaitu pertama semangat dalam mengikuti aturan pesantren, kedua ikhlas, niatkan semua untuk mencari ridho Allah SWT, yang ketiga yaitu sabar, sebab di pesantren kamu akan mengalami hal-hal berat saat belajar di pesantren,” terangnya.
Kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki tahun ini menjadi kunjungan ketiga kali nya setelah tahun 2018, 2019 dan 2022. (AD)
Pingback: Alumni TMI Ikuti Seleksi Calon Bintara dan Tamtama | TMI Al-Amien Prenduan
Pingback: KH. Dr. Amir Faishol Fath, M.A. Ajak Santri Kelas Akhir TMI Untuk Menjadi Pribadi Konsisten | TMI Al-Amien Prenduan
Pingback: KH. Dr. Amir Faishol Fath, M.A. Ajak Santri Kelas Akhir TMI Menjadi Pribadi Konsisten | TMI Al-Amien Prenduan
Pingback: Ibarat Pertemuan Anak dan Ayah, Santri TMI Kunjungi UNIDA Gontor | TMI Al-Amien Prenduan