Rapat mingguan (27/01) yang sudah akrab disebut sebagai rapat kamisan itu, kali ini ada sedikit perbedaan. Salah satu perbedaannya ialah, diselengarakannya acara rutin ini di aula. Karena selain hadirin tetap Kamisan yang hadir, para mudir dan guru-guru senior (masyayikh, red) lainnya pun turut diundang oleh pengasuh Ma’had TMI, KH. Dr. Ghozi Mubarok. Hal demikian kiranya yang menentukan kamisan kali ini memerlukan tempat yang lebih luas dari kantor marhalah aliyah, yang nota bene menjadi tempat khusus rapat rutin kamisan sebelumnya.

Dalam kamisan perdana beliau sebagai Pengasuh Ma’had TMI ini (setelah lima tahun menjabat sebagai IDIA Prenduan), beliau menyampaikan beberapa hal berkenaan dengan harapan dan target-target tertentu yang akan dituju oleh TMI ke depan, baik jangka panjang maupun pendek. Namun, harapan utama dari diundangnya para guru senior dan masyayikh ini adalah untuk menggalang dukungan terkait program-program besar TMI yang ke depan yang akan dilaksanakan.
“Saya juga sengaja mengundang kibaril asatidzah (guru-guru senior, red) pada rapat hari ini, karena (saya) di awal masa jabatan ini memerlukan dukungan semua pihak. Saya tidak bermaksud lain (semacam sombong atau istilah ‘sok’ lainnya). Dalam hal ini saya bermaksud ingin mengembalikan sunnah-sunnah yang selama ini sudah berjalan di TMI, tetapi mungkin sudah hampir beberapa lama ini kita tinggalkan. Salah satunya ialah rapat Kamisan ini. Karena dalam sejarahnya, rapat ini merupakan rapat yang dinaggap cukup sakral di TMI.” Tutur beliau menceritakan kesaksian terkait perkembangan TMI dari masa ke masa.

Selain daripada itu, beliau juga dengan penuh harapan dan keyakinan mengajak kepada para masyayikh untuk dengan sungguh-sungguh merawat TMI ini. Di samping beliau juga sangat meyakini, bahwa Ma’had TMI ini harus menjadi lembaga yang paling penting di lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Karena biak dan buruknya Pondok Al-Amien Prenduan ini, tergantung pada baik atau buruknya TMI.
“Saya meyakini bahwa—meskipun tidak didukung dengan data yang pasti, TMI ini harus menjadi lembaga yang penting di lingkungan pondok kita. Karena baik atau buruknya pondok, tergantung pada baik atau buruknya TMI.

“Maka, syi’ar kita ke depan, kita akan melakukan perbaikan (bertahap) di TMI, kita (akan) sempurnakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di TMI ini, dan kita berharap ini akan menjadi efek yang lebih besar dan berujung pada perbaikan dan penyempurnaan pondok Al-Amien ini secara keseluruhan.” Tutur beliau menegaskan tujuan dari rapat yang terbilang cukup paripurna itu. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.