“Terus belajar dari berbagai bidang ilmu, kesenian ataupun yang berhubungan dengan jasmani kita, karena keduanya adalah komponen yang tidak bisa lepas dari segala kegiatan yang dilaksanakan di pondok kita ini.”

KH. Abdul Warits S.Pd.I

Malam Senin (05/08) menjadi malam yang penuh dengan bercak lampu, saat acara penutupan Pekan Olahraga dan Seni (Red, PORSENI) yang dihelat di gedung PUSPAGATRA itu dimulai. Seluruh santri dikerahkan menuju gedung yang akrab disebut sebagi ikon dari Ma’had TMI Al-Amien Prenduan itu, tentu setelah mengganti pakaian resmi beribadah menjadi pakaian resmi kostum berolahraga.

 

KH. Abdul Warits S.Pd.I sebagai Mudir Ma’had TMI Putra, dalam sambutan yang disampaikan pada penutupan PORSENI tahun ini menegaskan kembali bahwa segala komponen dan kegiatan yang ada di Pondok kita ini semata-mata mengacu pada Panca Jiwa Pesantren itu sendiri, dengan selalu mengharap rahmat dan barokah dari Allah Swt. “Terus belajar dari berbagai bidang ilmu, kesenian ataupun yang berhubungan dengan jasmani kita, karena keduanya adalah komponen yang tidak bisa lepas dari segala kegiatan yang dilaksanakan di pondok kita ini.” Ungkap beliau penuh ambisi, yang diakhiri dengan pembacaan alfatihah bersama, sebagai simbol dari rasa syukur atas rahmat yang telah menyertai perjalanan rentetan acara PORSENI tahun ini.

Acara yang berakhir tepat pukul 22.00 WIB itu, menampilkan beberapa karya seni santri seperti; Musik Tradisional Uldaul, Seni Bela Diri, Nasyid Islami, Solo Song hingga Pantomim, yang sempat mengocok perut para penonton yang ikut hadir saat itu. Dan sudah menjadi barang tentu, bahwa di sela semua penampilan yang ditampilkan, piagam dan medali penghargaan bagi mereka yang berprestasi dalam semua cabang lomba Seni (CANI) maupun Olahraga (CABOR) juga diserahkan.

Adapun untuk Juara Umum tahun ini diraih oleh Angkatan 46 (Kelas III Intensif dan Kelas IV). Keduanya berhasil meraih medali dan poin dengan jumlah yang sama, sehingga diperlukan musyawarah khusus untuk memutuskan siapa yang berhak menjadi umum, hingga akhirnya diputuskan bahwa kedua shof tersebut menjadi juara bersama. Kejutan lainnya datang dari shof I Intensif, meskipun masih berstatus sebagai santri baru, namun mampu menjadi kuda hitam dalam kompetisi ini dengan mendominasi perolehan medali dalam cabang olahraga sehingga berhasil meraih peringkat kedua. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.